Boris Johnson Tunjuk Steve Barclay Jadi Menkes Inggris

7 Juli 2022 4:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Inggris. Foto: ANDY BUCHANAN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Inggris. Foto: ANDY BUCHANAN/AFP
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengangkat menteri kesehatan baru pada Selasa (5/7).
ADVERTISEMENT
Johnson menunjuk kepala staf Kabinet Inggris, Steve Barclay, untuk mengisi jabatan Menkes Inggris yang ditinggalkan Sajid Javid. Sejak lama, Barclay disebut-sebut sebagai tangan kanan Johnson.
Barclay kerap menggambarkan dirinya berasal dari latar belakang kelas pekerja di Lancashire. Ayahnya adalah pejabat serikat pekerja, sedangkan ibunya merupakan pegawai negeri sipil.
Barclay menjalani pelatihan sebagai pengacara sebelum memulai karier politik. Setelah dua kali gagal dalam pemilihan umum, dia terpilih menjadi anggota parlemen pada 2010.
Barclay membangun citra sebagai loyalis pemerintah. Tetapi, dia harus menanti lama sebelum melesat ke peringkat menteri pada pemilu 2015.
Pada 2018, Barclay mengemban peran sebagai Menteri Brexit. Barclay lalu pindah menjadi Menteri Keuangan pada Februari 2020.
Di bawah Johnson dan Theresa May, Barclay terbukti sebagai salah satu menteri yang jarang dipuji tetapi dihargai oleh seorang perdana menteri.
ADVERTISEMENT
"Merupakan suatu kehormatan untuk mengambil posisi Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial. Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) dan staf perawatan sosial kami telah menunjukkan kepada kami berulang kali—selama pandemi dan seterusnya—apa artinya bekerja dengan belas kasih dan dedikasi untuk mengubah kehidupan," ungkap Barclay, dikutip dari laman resmi Pemerintah Inggris, Kamis (7/7).
Nadhim Zahawi, Wakil Menteri untuk bisnis dan industri Inggris. Foto: Justin Tallis/AFP
Sebelumnya, Johnson turut mengangkat Nadhim Zahawi sebagai Menkeu Inggris. Pria berusia 55 tahun itu pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen Konservatif pada 2010.
Zahawi merupakan imigran asal Irak yang tiba di Inggris saat berusia 11 tahun. Pada 1978, keluarganya meninggalkan negara tersebut untuk melarikan diri dari pemerintahan Saddam Hussein.
Zahawi sempat meniti karier sebagai seorang pengusaha sebelum memasuki dunia politik. Pada 2000, Zahawi turut mendirikan perusahaan jajak pendapat terkemuka, YouGov. Dia menjabat sebagai kepala eksekutifnya hingga 2010.
ADVERTISEMENT
Usai memenangkan pemilu pada 2010, Zahawi ditunjuk untuk bertugas dalam unit kebijakan di Downing Street. Dia kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan inggris pada 2021.
Sebagai Menkeu Inggris, Zahawi kini menjanjikan dorongan ekonomi. Para ekonom memperkirakan, Zahawi dapat meningkatkan prospek pertumbuhan yang lebih cepat.
Zahawi mengisyaratkan akan meringankan pajak bagi individu dan menaikkan pajak bagi bisnis. Para anggota parlemen Konservatif tampaknya akan mendukung langkah tersebut.
Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak. Foto: kumparan
Zahawi mengatakan, prioritasnya adalah memerangi inflasi. Dia juga menekankan perlunya memperbaiki keuangan publik setelah kebijakan dalam menangani pandemi virus corona.
"Kami baru saja keluar dari perang dunia. Kami harus membangun kembali ekonomi dan kembali ke pertumbuhan," tegas Zahawi, dikutip dari Reuters.
Penunjukan Zahawi menyusul pengunduran diri Rishi Sunak dari jabatan Menkeu Inggris. Bankir investasi asal India itu mengundurkan diri akibat rentetan skandal yang melanda pemerintahan Johnson. Menkes Inggris sebelumnya, Sajid Javid, juga membuat keputusan serupa.
ADVERTISEMENT
Dalam surat pengunduran dirinya, Sunak mengungkap kesedihan lantaran harus meninggalkan pemerintahan. Namun, dia menegaskan, situasi itu tak dapat dibiarkan.
Javid mengatakan, dia turut kehilangan kepercayaan pada kemampuan Johnson. Menurutnya, terdapat banyak anggota parlemen dan masyarakat yang juga telah kehilangan kepercayaan mereka terhadap pemerintahan Johnson.
"Nilai-nilai yang Anda wakili mencerminkan rekan-rekan Anda," cuit Javid di Twitter, merujuk pada Johnson.