Bos BEI: Butuh 3,5 Bulan Bagi IHSG untuk Tembus 6.000

25 Oktober 2017 19:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IHSG Cetak Rekor 6000, Bursa Efek Indonesia (BEI) (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IHSG Cetak Rekor 6000, Bursa Efek Indonesia (BEI) (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berhasil mencetak rekor baru di level 6.000, tertinggi sepanjang sejarah pasar modal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni lalu.
"Ini tanggung jawab yang enggak pernah selesai," kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, dalam konferensi pers di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/10).
Tito bercerita, untuk menembus ke level tersebut tidak mudah, BEI membutuhkan waktu sekitar 3,5 bulan. Sebelumnya level tertinggi IHSG di kisaran 5.000-5.900. Untuk tembus dari level 5.000 ke 5.900 hanya butuh 19 hari saja, tapi ke 6.000 sampai 3,5 bulan.
"Menariknya dari ke 5.900 dari 5000 itu 19,7 hari rata-rata kenaikannya, tapi 5.900 ke 6.000 hampir 3,5 bulan. Ini mudah-mudahan menjadi angka psikologis," ujarnya.
Tugas BEI selanjutnya adalah meningkatkan market capital hingga mencapai Rp 7 triliun. Jika itu tercapai, aset BEI akan lebih tinggi daripada aset perbankan.
ADVERTISEMENT
"Bukan target, kalau bursa berbicara target bagaimana kita Rp 7 triliun market capital kita. Itu tugas kita," jelasnya.