Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Bos First Travel Beli Hummer Rp 3 M, VW Caravelle, dan Vellfire
26 Maret 2018 19:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Bos First Travel, Andika Surachman pada tahun 2011 sampai tahun 2017 membeli sejumlah mobil untuk operasional First Travel. Pemilik showroom, Andi Wijaya dalam kesaksiannya menyebut perusahaannya terlibat jual beli mobil dengan Andika.
ADVERTISEMENT
"Untuk operasional First Travel sekitar 11 sampai 12 unit. Jenisnya Avanza, Xenia, Luxio," ucap Andi di Pengadilan Negeri Depok, Senin (26/3).
Andi juga mengatakan untuk mobil yang dipakai pribadi, bos First Travel itu membeli sejumlah mobil mewah diantaranya Hummer, VW Caravelle, Vellfire, dan BMW.
"Pada 2014, Andika membeli Hummer seharga Rp 3 miliar dan membeli VW Caravelle seharga Rp 1 miliar pada 2015. Ini atas nama Andika. Lalu atas nama Anniesa itu mobil Vellfire seharga Rp 1 miliar tahun 2014. Ada lagi atas nama Kiki, BMW seharga Rp 1 miliar tahun 2014," ujarnya.
Andi meyebut bos First Travel juga sempat menjual beberapa mobilnya ke showroom miliknya. Mobil yang dijual Andika diantaranya Mini Cooper, BMW, Avanza hingga Xenia.
ADVERTISEMENT
"April 2017 Andika jual mobil Mini Cooper saya beli di harga Rp 300 juta. Lalu ada BMW atas nama Kiki saya beli Rp 700 juta. Ada Fortuner atas nama orang tua Andika harganya Rp 300 juta. Lalu ada mobil Avanza, Xenia, Luxio atas nama first travel, totalnya 15 unit. rata-rata terjual Rp 120 juta-140 juta," tambahnya.
Meski begitu Andi tak tahu menahu alasan bos First Travel itu menjual sejumlah mobilnya di tahun 2017.
Dalam dakwaan, Jaksa menyebut bos First Travel, Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Kiki Hasibuan menggunakan uang jemaah untuk membiayai kepentingan pribadi tanpa ada urusannya dengan pemberangkatan jemaah.
First Travel gagal memberangkatkan 63.310 calon jemaah umrah pergi ke tanah suci. Akibatnya, calon jemaah mengalami kerugian mencapai Rp 905 miliar.
ADVERTISEMENT