Bos Mafia Italia, Giovanni Brusca, Bebas Setelah 25 Tahun Mendekam di Bui

2 Juni 2021 7:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi anti-Mafia mengawal buronan Mafia Giovani Brusca saat ia meninggalkan markas polisi Palermo untuk dibawa ke penjara. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Polisi anti-Mafia mengawal buronan Mafia Giovani Brusca saat ia meninggalkan markas polisi Palermo untuk dibawa ke penjara. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Giovanni Brusca, bos mafia Italia yang dikenal sebagai si pembantai atau people-slayer bebas dari penjara. Ia telah menjalani masa tahanan selama 25 tahun. Brusca menjalani bebas bersyarat selama 4 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Brusca dikenal sebagai dalang pembunuhan hakim anti-mafia asal Sisilia, Giovanni Falcone, pada 1992. Ia membunuh Falcone dengan bom mobil.
Bom mobil yang membunuh sang hakim anti-mafia itu juga merenggut nyawa istri beserta tiga polisi yang mengawalnya.
Selain itu, Brusca terkenal atas pembunuhan seorang bocah laki-laki dengan melarutkan tubuh korban dalam larutan asam.
Brusca mengaku telah melakukan hingga 100 pembunuhan sehingga ia memperoleh julukan sebagai "si pembantai".
Salah satu pembunuhan paling keji yang dilakukan Brusca adalah pembunuhan bocah laki-laki berusia 14 tahun, Giuseppe Di Matteo, yang merupakan anak dari seorang informan mafia. Ia dibunuh pada 1995.
Giuseppe disandera selama dua tahun. Setelah disandera, Giuseppe dicekik dan dibunuh. Jenazahnya kemudian dilarutkan dalam larutan asam.
ADVERTISEMENT
Pembebasan Brusca dari Penjara Rebibbia di Kota Roma pada Senin (31/5) waktu setempat menimbulkan keresahan warga Italia.
Dikutip dari portal berita 9news, Tina Montinaro, istri dari polisi yang terbunuh dalam insiden bom mobil tersebut, mengungkapkan kemurkaannya.
“Negara ini menentang kita, 29 tahun kemudian pun kita masih belum mengetahui kebenarannya, dan orang yang menghancurkan keluarga saya sekarang bebas,” ungkap Montinaro.
Pembebasan Brusca juga menyulut kemarahan di ranah politik pemerintahan Italia.
“Orang yang melakukan tindakan-tindakan keji itu, yang melarutkan seorang anak di dalam asam, yang membunuh Falcone, menurut saya adalah monster liar yang tak boleh dibebaskan dari penjara,” tegas Ketua Partai Lega Nord Italia, Matteo Salvini.
Selama masa tahanannya, Brusca membelot dan mulai membeberkan rahasia-rahasia anggota kelompok mafia Italia, Cosa Nostra.
ADVERTISEMENT
Ia membocorkan informasi seputar serangan-serangan bom Cosa Nostra pada medio 1980-an dan 1990-an.
Brusca juga memberikan testimoni di persidangan mengenai negosiasi yang terjadi antara pejabat-pejabat Italia dan kelompok mafia tersebut demi menghentikan serangan bom.