Bos Rental Ajak Ngobrol TNI Malah Diancam: Minggir Kamu, Kalau Nggak Saya Tembak

6 Januari 2025 15:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Ilyas Abdul Rahman (48) kasus penembakan di rest area Tol Tangerang saat ditemui di RSUD Balairaja, Kamis (2/1/2024). Foto: Dok kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga Ilyas Abdul Rahman (48) kasus penembakan di rest area Tol Tangerang saat ditemui di RSUD Balairaja, Kamis (2/1/2024). Foto: Dok kumparan
ADVERTISEMENT
Bos rental asal Tangerang Ilyas Abdul Rahman (48 tahun) tewas usai ditembak di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B, Kamis (2/1). Dia ditembak saat berusaha merebut mobil rentalnya.
ADVERTISEMENT
Ilyas ternyata ditembak oleh oknum TNI AL yang mengaku sudah membeli mobil tersebut. Belakangan diketahui, mobil itu ternyata dijual oleh komplotan penjual mobil gelap.
Awalnya mobil merek Honda Brio itu disewa oleh pria berinisial AS. Namun mobil itu telah berpindah-pindah tangan hingga akhirnya dibeli oleh Sertu AA, oknum TNI AL.
Ilyas bersama dengan dua anaknya yang mengejar mobil Brio bertemu dengan AA di Pandeglang. Mobil itu berhasil ditemukan berkat GPS yang dipasang di mobil.
Saat itu AA bersama dengan 2 rekan TNI, yakni Sertu RH dan Kelasi BA. AA baru saja melakukan transaksi pembelian mobil dari penjual-yang belakang diketahui komplotan jual beli mobil gelap-.
Agam Muhammad Nazrudin (26) dan Rizki Agam (24), anak Ilyas, menceritakan pertemuan mereka. Menurut Agam, saat di Pandeglang ayahnya sudah mengatakan bahwa mobil Brio itu milik rental mereka yang dicuri oleh penyewanya.
ADVERTISEMENT
Namun AA dan 2 kawannya tak percaya. Kata Agam, ketiga TNI AL itu juga tak mau diajak ngobrol baik-baik hingga menodongkan pistol.
"Kita sudah ditodongkan pistol. Kita sudah menawarkan persuasif untuk ngobrol baik-baik, tapi yang mengaku Oknum Anggota TNI AL ini bilang 'Minggir kamu kalau enggak saya tembak', 'Tenang Pak' kata orang tua saya, ayah saya, 'Kita ngobrol dulu di sini, ini mobil rental," kata Rizki.
Agam pun menambahkan bahwa mereka sempat mengajak berbincang di warung kopi.
"Tenang Pak tenang, ini ada warung kopi. Kita ngobrol baik-baik, tiba-tiba datang mobil Sigra itu temannya dia, pengawalannya dia. Menabrakan kita dengan mundur," ucap Agam.
Hal tersebut disampaikan Rizki dan Agam saat ditemui wartawan di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1). Di markas ini, polisi dan TNI menggelar konpers terkait kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Rizki Agam Saputra (kiri) dan Agam Muhammad Nazrudin (kanan) saat dijumpai wartawan usia konferensi pers di Koarmada RI, Gunung Sahari, Jakpus, Senin (6/1/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Mobil Brio itu lalu dibawa pergi oleh AA dkk. Agam dan ayahnya bahkan sampai tersungkur saat mencegah mobil tersebut.
"Setelah itu dia menabrak kita, waktu disetop, kita telah terjatuh, kan. Tiba-tiba itu kabur," ucap Rizki..
Ilyas dan dua anaknya sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka karena ada oknum yang membawa pistol. Namun permohonan itu ditolak.
Akhirnya mereka membuntuti mobil Brio tanpa pendampingan polisi. Saat berada di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak mereka melihat mobil Brio berhenti di depan minimarket.
Terjadi kembali aksi saling rebut mobil hingga akhirnya salah satu oknum TNI AL itu melepaskan tembakan dan mengenai dada Ilyas. Saat mendapat perawatan di rumah sakit, Ilyas meninggal dunia, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
Tanggapan TNI AL
Pangkoarmada Laksamana Madya Denih Hendrata menyebut tiga anggota TNI AL terlibat kasus penembakan ini. Dia menyebut anggotanya itu dikeroyok 15 orang hingga dilepaskan tembakan oleh BA.
"Bahwa 3 anggota yang pada saat itu berada di Pangkalan Pondok Dayung yaitu Sertu AA, Sertu RH dan Kelasi Kepala (KLK) BA di mana mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 tol Merak Tangerang," kata Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata dalam konferensi pers di Komando Armada Republik Indonesia (Koarmada RI), Jakpus, Senin (6/1).
"Insiden berpangkal dari permasalahan pokok yaitu pembelian mobil dalam insiden tersebut diakui bahwa salah satu anggota melakukan tindakan penembakan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketiganya kini masih diperiksa POMAL. Denih menegaskan akan memproses kasus ini secara tegas dan transparan. Bila terbukti bersalah akan dijatuhi hukuman.
"TNI Angkatan Laut sangat menghormati proses hukum dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah dalam penjelasan ini tidak ada yang ditutup-tutupi semua terbuka" ujarnya.