BP2MI Akan Bangun 100 Balai Vokasi, Tingkatkan Skill Teknis dan Bahasa PMI

6 Januari 2025 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akan membangun 100 balai vokasi untuk meningkatkan keterampilan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
ADVERTISEMENT
Sebagai permulaan, dari 100 target balai vokasi, BP2MI akan membangun 30 balai vokasi lebih dulu.
“Pak Presiden juga meminta akan mendukung dibangun sekitar 100 balai vokasi, 100 balai vokasi yang kita pertama. Paling tidak, kita akan bangun minimal 30 balai vokasi nanti kita akan tempatkan sesuai dengan kepentingannya pada saat itu,” ujar Menteri BP2MI Abdul Kadir Karding, di Gedung BP2MI Jakarta Selatan, Senin (6/1).
Karding menjelaskan, keberadaan balai vokasi menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam mengoptimalkan penempatan PMI di luar negeri.
Pasalnya, pada 2024, jumlah permintaan tenaga kerja mencapai 1,35 juta, namun Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 297.000 tenaga kerja. Dengan adanya balai vokasi, diharapkan calon PMI bisa memenuhi kebutuhan skill dari teknis maupun kemampuan bahasa.
ADVERTISEMENT
“Kami meyakini kalau ini bisa kita konsolidasi dengan baik maka akan banyak tenaga kerja skill, minimal middle skill yang bisa kita kirim ke sana,”tambah Karding.
Diptalk bersama Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selain bantuan dari pemerintah, Karding juga mengajak sektor swasta untuk turut serta dalam pengembangan balai vokasi.
“Jadi dalam konteks balai vokasi ini kita akan nanti tidak hanya pemerintah tetapi kita berharap peran swasta juga kuat dalam konteks membangun Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) dan di samping juga Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada kita akan dorong,” jelasnya.
Dalam skema pendanaan, pemerintah telah mengalokasikan Rp45 triliun yang akan disalurkan secara bertahap untuk mendukung pelatihan, pemberangkatan, dan pemberdayaan PMI.
Karding menekankan bahwa keberadaan balai vokasi juga akan mendukung peningkatan daya saing PMI di pasar internasional. Ia mencontohkan Filipina sebagai negara yang mampu menguasai pasar kerja global berkat kompetensi tenaga kerja yang unggul dalam keterampilan dan bahasa.
ADVERTISEMENT
Karding optimistis, dengan adanya balai vokasi dan dukungan anggaran yang kuat, target pengiriman PMI sebanyak 425.000 orang pada 2025 dapat tercapai.
"Tahun depan kita targetkan minimum 425.000 akan kita kirim, , tentu dengan support Pak Presiden ini akan saya yakin bisa kita capai bahkan mungkin bisa lebih dari 425.000," tutup Karding.