BP2MI soal Motif 30 WNI Baku Hantam di Taiwan: Adu Ilmu Bela Diri

6 September 2023 16:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
Rekaman CCTV saat dua kelompok pencak silat asal Indonesia terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changua, Taiwan, Sabtu (2/9/2023). Foto: Changua  County Police Department
zoom-in-whitePerbesar
Rekaman CCTV saat dua kelompok pencak silat asal Indonesia terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changua, Taiwan, Sabtu (2/9/2023). Foto: Changua County Police Department
ADVERTISEMENT
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkap motif di balik bentrokan yang terjadi antara 30 WNI di Changua, Taiwan. Puluhan WNI itu terdiri dari 2 kelompok bela diri.
ADVERTISEMENT
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menjelaskan, dari hasil penyelidikan kepolisian Changua, bentrokan terjadi akibat masing-masing kelompok ingin menunjukkan kebolehan ilmu masing-masing perguruannya.
"Motif adu ilmu bela diri perguruan masing-masing," ujar Benny saat dihubungi, Rabu (6/9).
Barang bukti sajam yang diamankan dari dua kelompok pencak silat asal Indonesia yang terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changua, Taiwan, Sabtu (2/9/2023). Foto: Changua County Police Department
Bentrokan itu terjadi pada Minggu (3/9) malam sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Akibat peristiwa ini, 1 WNI asal Trenggalek, Jawa Timur bernama Jainal Fanani tewas. Sementara, 1 WNI bernama Ario Eko Cahyono mengalami luka.
Atas kejadian tersebut, sebanyak 29 orang yang terlibat diamankan. 15 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kepolisian Changhua selanjutnya meneruskan berkas pemeriksaan 15 orang yang terlibat ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas tuduhan pembunuhan, penganiayaan, dan pertikaian yang menyebabkan kematian," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Benny menjelaskan, saat ini jenazah korban tewas bentrokan itu telah dilakukan autopsi dan dalam proses pemulangan.