BPBD Banyuwangi soal Potensi Tsunami 29 Meter: Kita Waspada dengan Mitigasi

3 Juni 2021 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasi Pencegahan Bencana BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kasi Pencegahan Bencana BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan hasil analisis soal potensi gempa dan tsunami di Jawa Timur. Hasilnya, ada kemungkinan tujuh wilayah di Jawa Timur diterjang tsunami hingga ketinggian 29 meter.
ADVERTISEMENT
Salah satunya ialah, Kabupaten Banyuwangi yang berada di Ujung Timur Pulau Jawa. Berdasarkan analisa BMKG, terdapat dua wilayah di Bumi Blambangan yang berpotensi diterjang tsunami.
Adalah Pantai Muncar dengan ketinggian gelombang antara 4 hingga 7 meter dan Pantai Pancer dengan ketinggian 24 hingga 29 meter. Menindaklanjuti hasil analisis potensi kebencanaan BMKG ini, BPBD Banyuwangi telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi maupun kontijensi bencana.
"Kita sudah mendapat informasi (potensi tsunami) tersebut. Tentu ini patut kita waspadai. Kita tidak bisa mencegah terjadinya bencana. Yang bisa kita lakukan ialah mengurangi risiko dari dampak bencana tersebut melalui mitigasi dan perencanaan kontijensi," kata Kasi Pencegahan Bencana BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif, Kamis (3/6).
Mitigasi bencana, kata Yusuf, dilakukan untuk mengurangi risiko peristiwa atau bencana, seperti pemasangan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS). Termasuk juga penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana.
Potensi tsunami di Jawa Timur. Foto: BMKG
"Kita seringkali menggelar simulasi kebencanaan. Ini dalam rangka agar masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana datang. Termasuk kita sudah bentuk Desa Tanggap Bencana (Destana) di wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi bencana, khususnya bencana tsunami," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat ini, sedikitnya sudah ada 6 desa di pesisir pantai selatan Banyuwangi yang sudah membentuk destana.
"Di antaranya Desa Sumberagung, Desa Pesanggaran, Sarongan, Grajagan, Muncar, dan Kedungringin. Di desa-desa tersebut sudah dilengkapi rambu dan jalur evakuasi ketika sewaktu-waktu bencana datang," kata dia.
Selain mitigasi, pihaknya juga sudah menyiapkan kontijensi bencana. Kontijensi merupakan langkah tindak lanjut untuk mencari solusi atau jalan keluar ketika bencana datang.
"Termasuk juga bagaimana penanganan dan penanggulangan kebencanaan. Ini sudah harus disiapkan secara matang," ungkapnya.
“Rencana kontinjensi secara blue print hitam di atas putih sudah siap. Meskipun biasanya saat bencana datang terjadi perubahan. Namun pada intinya, apa yang harus kita lakukan, siapa melakukan, bagaimana melakukan yang dirumuskan dalam rencana kontinjensi, pembagian tugasnya sudah siap,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Yusuf tetap mengimbau agar masyarakat tetap tenang. “Waspada harus, tapi jangan berlebihan. Kita juga sudah sering melakukan simulasi kebencanaan, sehingga masyarakat sudah memiliki bekal apa yang harus dilakukan ketika bencana datang,” tutupnya.
****
Saksikan video menarik di bawah ini: