BPBD Jabar: 32 Warga Terdampak Gempa 6,5 M di Garut, Puluhan Bangunan Rusak

28 April 2024 11:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah yang rusak di Kampung Cigaru akibat gempa Garut. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah yang rusak di Kampung Cigaru akibat gempa Garut. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BPBD Jabar menyampaikan laporan terbaru terkait gempa 6,5 magnitudo yang mengguncang Garut pada Sabtu (27/4) malam.
ADVERTISEMENT
Hingga Minggu (28/4) pukul 09.00 WIB, 32 warga terdampak gempa. Enam di antaranya luka-luka.
Puluhan korban tersebut tersebar di sejumlah kabupaten: Garut, Bandung Barat, dan Kota Tasikmalaya.
Rinciannya, di Garut 6 orang luka-luka, Bandung Barat 4 orang luka-luka, dan Tasikmalaya 18 warga terdampak.
Rumah rusak di Kampung Sawah Garung karena gempa Garut Foto: BPBD Kabupaten Sukabumi
Selain korban luka-luka, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo menyebabkan kerusakan bangunan rusak ringan hingga berat. Sebaran kerusakan tersebut meliputi Kabupaten Sukabumi, dilaporkan 1 unit tempat ibadah terdampak, Bandung dengan 5 unit rumah rusak sedang dan satu fasilitas kesehatan, Garut dengan 4 rumah rusak sedang serta 13 unit rumah rusak ringan.
Di Garut dilaporkan adanya faskes yang terdampak. Lalu satu bangunan rumah yang dilaporkan terdampak di masing-masing Kabupaten Purwakarta, Bandung Barat, dan Cimahi.
ADVERTISEMENT
Di Ciamis 8 unit rumah rusak ringan, Tasikmalaya terdapat 7 rumah dan satu bangunan terdampak serta faskes dan rumah ibadah. Dampak juga dilaporkan di Pangandaran dengan satu faskes terdampak.
Warga korban gempa Garut mendapat pertolongan medis. Foto: Dok. Istimewa
Gempa yang berpusat di Garut ini terasa pada sebagian besar Jawa Barat. Bahkan terasa hingga Jakarta.
“BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kab/Kota yang melakukan assesment di wilayahnya masing-masing,” kata BPBD Jabar Barat.
BPBD Jabar masih terus melakukan pendataan. Data mengenai dampak dan kerusakan bisa berubah.
“Data masih dinamis dapat berubah-ubah,” tutut BPBD Jabar.