BPBD Jakarta Yakin Modifikasi Cuaca Kurangi Curah Hujan: Di Nataru Berkurang 38%

1 Februari 2025 7:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPBD Jakarta bersama BMKG lakukan modifikasi cuaca demi hindari Jakarta dari bencana hidrometeorologi, Sabtu (14/12). Foto: Dok. BPBD Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
BPBD Jakarta bersama BMKG lakukan modifikasi cuaca demi hindari Jakarta dari bencana hidrometeorologi, Sabtu (14/12). Foto: Dok. BPBD Jakarta
ADVERTISEMENT
Pemprov Jakarta akan kembali melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk menghindari cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan banjir. Ini dilakukan sebab masih ada potensi hujan lebat terjadi di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Modifikasi cuaca rencananya akan mulai dilakukan hari ini, Sabtu (1/2) hingga Kamis (6/2). Operasi ini akan melibatkan BPBD Jakarta, BNPB, BMKG, dan TNI AU. Penaburan garam (NaCl) akan dilakukan dengan menggunakan pesawat milik TNI AU yang berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Mohamad Yohan meyakini modifikasi cuaca dapat mengurangi curah hujan di Jakarta.
"OMC bertujuan untuk mengubah pola curah hujan, sehingga dapat mengurangi intensitas hujan yang terjadi dalam waktu singkat. Dengan mengurangi curah hujan, potensi genangan air dan banjir dapat diminimalkan," kata Yohan dalam keterangannya, Sabtu (1/2).
Sebelumnya Pemprov DKI pernah melakukan modifikasi cuaca dalam momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yakni pada 25-31 Desember 2024. Hasilnya curah hujan turun hingga 38% berdasarkan data satelit GSMAP dan 28% berdasarkan model prediksi.
ADVERTISEMENT
Dalam operasi yang dilakukan selama 6 hari itu tim menyemai garam (NaCl) ke awal dengan total durasi sekitar 19 jam 36 menit. Hasilnya, terjadi penurunan signifikan dalam curah hujan.
"OMC merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana yang lebih luas. Dengan mengurangi curah hujan, OMC berkontribusi pada penurunan risiko bencana hidrometeorologi, salah satunya banjir," ujar Yohan.
Sebelumnya 54 RT di Jakarta terendam banjir pada Rabu (29/1) dini hari. Banjir disebabkan curah hujan ekstrem yang terjadi pada Selasa (28/1). Data yang diperoleh dari alat pantau curah hujan, hujan yang turun di Jakarta berada pada kategori ekstrem karena berada di atas 150 mm/hari.
Banjir kemudian berangsur surut. Hingga pada Jumat (31/1) pukul 21.00 WIB banjir di seluruh wilayah Jakarta dinyatakan surut.
ADVERTISEMENT