BPBD Nias Selatan Pantau Dampak Gempa 6,7 M, Terkendala Sinyal Telekomunikasi

14 Maret 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gempa terjadi di Nias Selatan Sumut dan kota-kota di Sumbar termasuk Siberut, Mentawai, pada Senin 14 Maret 2022.  Gempa utama terjadi 6,7 M dan gempa susulan 6 M. Foto: BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Gempa terjadi di Nias Selatan Sumut dan kota-kota di Sumbar termasuk Siberut, Mentawai, pada Senin 14 Maret 2022. Gempa utama terjadi 6,7 M dan gempa susulan 6 M. Foto: BMKG
ADVERTISEMENT
Gempa 6,7 Magnitudo mengguncang Kabupaten Nias Selatan di Sumut dan beberapa wilayah di Sumbar seperti Siberut di Mentawai. BPBD Nias Selatan saat ini sedang melakukan asesmen atau pemantauan atas dampak gempa kuat tersebut di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
“Proses asesmen sempat terhambat akibat sinyal komunikasi GSM terdekat dengan pusat gempa terkendala,” ungkap Abdul Muhari, PhD, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran pers, Senin (14/3).
Gempa 6,7 M ini terjadi hari ini pukul 04.09 waktu setempat. Pusat gempa berada pada 161 km tenggara Nias Selatan.
BPBD Kabupaten Nias Selatan menyebutkan, guncangan dirasakan kuat selama kurang lebih satu menit. Warga sempat panik akibat aktivitas geologi tersebut.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: cigdem/shutterstock
BMKG mencatat kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan IV MMI di wilayah Nias Selatan, yang artinya dirasakan oleh orang banyak, gerabah pecah, dan dinding berderik.
Sementara itu, di Padang, Siberut, dan Gunung Sitoli menunjukkan kekuatan III MMI yang getarannya dirasakan di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.
ADVERTISEMENT
Selang 30 menit setelahnya, gempa susulan terjadi dengan skala yang lebih kecil, yakni 6 M.
Menurut kajian inaRISK, sebanyak 35 kecamatan di Nias Selatan berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 364.880 jiwa yang tersebar pada 35 kecamatan itu berpotensi terpapar dampak gempa.
“Menyikapi potensi bahaya gempa yang dapat terjadi setiap saat, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Saat gempa warga dapat berlindung di bawah perabot yang kuat dengan melakukan drop, cover and hold on atau evakuasi keluar bangunan saat situasi sudah aman. Warga juga diimbau untuk siaga akan bahaya lainnya yaitu tsunami yang dapat dipicu oleh gempa bumi,” ungkap Abdul Muhari.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Daryono, Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami - BMKG, menyatakan bahwa gempa tersebut berpotensi merusak atau destruktif.
"Gempa kuat M 6,7 guncang Pulau Siberut Kep Mentawai - Kep. Batu Magnitudo Mag 6,7 bersumber di Zona Megathrust berpotensi destruktif," ujarnya via Twitter.