BPBD Sumenep: 498 Rumah Rusak Akibat Gempa Situbondo

12 Oktober 2018 16:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan akibat gempa di Situbondo (Foto: Twitter @Sutopo_PN)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan akibat gempa di Situbondo (Foto: Twitter @Sutopo_PN)
ADVERTISEMENT
Badan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Sumenep merilis data terbaru terkait gempa di wilayah Sumenep, Jawa Timur. Kepala BPBD Sumenep Rahman Riadi mengatakan jumlah rumah yang rusak akibat gempa berskala 6,3 magnitudo itu saat ini mencapai 498 rumah.
ADVERTISEMENT
Data kerusakan tersebut diambil hingga Jumat (12/10) pukul 01.00 WIB. ”Untuk Kecamatan Gayam, terdapat 427 rumah yang rusak, sementara di kecamatan Nonggunong ada 71. Kecamatan Gayam banyak terdampak Gempa karena menjadi daerah yang paling dekat dengan titik gempa,” ujar Rahmat, Jumat (12/10).
Rahman mengungkapkan ada 12 Masjid atau Rumah ibadah, 1 Madrasah, dan 2 lembaga PAUD yang juga rusak akibat gempa. Tingkat kerusakan yang dialami bangunan tersebut ada yang rusak sedang hingga berat.
”Saat ini kami masih mengamankan barang-barang dari sisa bangunan yang rusak, dan akan berupaya membangunnya kembali,” tandasnya.
BPBD Sumenep juga saat ini melakukan evakuasi terhadap korban gempa yang ada di Pulau Sepudi. Petugas TNI dan Polri yang ikut dalam evakuasi bertugas melakukan pengaman untuk meminimalisir adanya pencurian barang milik korban.
ADVERTISEMENT
BPBD Sumenep juga telah mendirikan tiga posko untuk membantu para korban yang terdampak gempa di Pulau Sepudi. Menurut Rahman, tiga posko tersebut didirikan untuk memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap kepada korban terdampak gempa.
Tenda pertama posko difungsikan menampung seluruh bantuan sosial berupa sembako dari berbagai lembaga yang ingin memberikan bantuan terhadap korban. Posko kedua digunakan sebagai posko medis dan obat-obatan.
Sedangkan posko ketiga dipusatkan untuk menampung korban. "Kami ingin memberikan perlindungan manakala masyarakat ada yang menginginkan berlindung di tenda pengungsian,” tambahnya.