BPIP: Lepas Jilbab Paskibraka demi Keseragaman

14 Agustus 2024 19:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sebanyak 76 pelajar menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (14/8/2024). Tak ada yang berjilbab. Foto: X/ @jokowi
zoom-in-whitePerbesar
Sebanyak 76 pelajar menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tahun 2024 di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (14/8/2024). Tak ada yang berjilbab. Foto: X/ @jokowi
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, menjelaskan bahwasanya pelepasan jilbab sejumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai keseragaman dalam pengibaran bendera.
ADVERTISEMENT
“Karena memang kan dari awal Paskibraka itu uniform (seragam),” ujar Yudian ketika memberi pernyataan pers di Hunian Polri Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Rabu (14/8), sebagaimana diberitakan Antara.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menjelaskan alasan penyesuaian ketentuan seragam untuk anggota Paskibraka yang menggunakan jilbab.
Kepala BPIP Yudian meninjau latihan Paskibraka di IKN, Agustus 2024. Foto: Dok BPIP
Pada tahun-tahun sebelumnya, anggota Paskibraka diperbolehkan menggunakan jilbab dalam upacara pengukuhan maupun pengibaran bendera pada 17 Agustus.
Namun, BPIP memutuskan untuk menyeragamkan tata pakaian dan sikap tampang Paskibraka pada 2024, sebagaimana yang termaktub dalam Surat Edaran Deputi Diklat Nomor 1 Tahun 2024.
Dalam surat edaran tersebut, tidak terdapat pilihan berpakaian hijab bagi anggota Paskibraka yang menggunakan jilbab.
Pakaian Paskibraka 2024 yang dirilis BPIP, Rabu (14/8/2024). Foto: Dok BPIP
Yudi menjelaskan bahwa penyeragaman pakaian tersebut berangkat dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang dicetuskan oleh Bapak Pendiri Bangsa, yakni Ir. Sukarno.
ADVERTISEMENT
Nilai-nilai yang dibawa oleh Soekarno, kata Yudi, adalah ketunggalan dalam keseragaman. Ketunggalan tersebut diterjemahkan oleh BPIP dalam wujud pakaian yang seragam.
Terlebih, kata dia, nantinya para anggota Paskibraka akan bertugas sebagai pasukan.
“Dia (anggota Paskibraka yang berjilbab) bertugas sebagai pasukan yang menyimbolkan kebersatuan dalam kemajemukan,” kata Yudi.

Sukarela

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan bahwa pelepasan jilbab tersebut dilakukan secara sukarela, berdasarkan tanda tangan yang mereka berikan dalam surat pernyataan kesediaan mematuhi peraturan pembentukan dan pelaksanaan tugas Paskibraka Tahun 2025.
Para anggota Paskibraka memberikan tanda tangan mereka di atas materai Rp 10.000 yang menandakan pernyataan tersebut resmi dan mengikat di mata hukum.
“(Pelepasan jilbab ) hanya dilakukan pada saat pengukuhan Paskibraka dan pengibaran Sang Merah Putih pada upacara kenegaraan saja,” kata Yudi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ramai diberitakan terkait anggota Paskibraka putri yang tidak menggunakan hijab pada saat pengukuhan, padahal dalam keseharian, anggota Paskibraka putri yang berjumlah 18 orang itu memakai jilbab.
Paskibraka putri diizinkan memakai jilbab saat latihan gladi kotor dan gladi resik yang dilakukan sehari setelah pengukuhan. Mereka melepas jilbab saat pengukuhan pada 13 Agustus dan pengibaran bendera pada 17 Agustus.
Berikut foto mereka saat gladi resik hari ini:
Paskibraka pakai jilbab saat gladi bersih pada Rabu (14/8/2024) sehari setelah pengukuhan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara IKN. Foto: Dok BPIP
Paskibraka pakai jilbab saat gladi bersih di IKN, Rabu (14/8/2024). Foto: Dok BPIP
Paskibraka pakai jilbab saat gladi bersih pada Rabu (14/8/2024) sehari setelah pengukuhan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara IKN. Foto: Dok BPIP