BPKH Siapkan 3 Skenario Pembiayaan Haji 2025

3 Januari 2025 19:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Badan Pelaksana Bidang Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Amri Yusuf. Foto: Youtube/ TVR Parlemen
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Badan Pelaksana Bidang Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Amri Yusuf. Foto: Youtube/ TVR Parlemen
ADVERTISEMENT
Rapat Panja Biaya Haji 2025 melakukan RDP dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Rapat dilakukan untuk melihat bagaimana kondisi kesehatan keuangan BPKH sehingga bisa memberikan nilai manfaat kepada jemaah haji 2025.
ADVERTISEMENT
Anggota Badan Pelaksana Bidang Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Amri Yusuf mengatakan, BPKH sudah menyiapkan 3 skenario pembiayaan haji 2025.
"Pertama ngikutin skenario Kementerian Agama, 70:30. Skenario kedua, 65:35, ngikuti skenario besar kita dari 2023, 2024, turun 5%. Skenario ketiga paling konservatif, paling aman untuk kepentingan semuanya di 60:40, sama seperti yang sekarang," kata Amri dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/1).
Rapat Panja BPIH bersama Dirjen PHU membahas biaya haji 2025 di DPR RI, Kamis (2/1). Foto: Haya Syahira/kumparan
Pembiayaan haji memang terbagi menjadi dua. Kementerian Agama mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 mencapai Rp 93.389.684,99 atau Rp 93,3 juta.
BPIH ini akan dibagi menjadi dua bagian. Pertama BIPIH yang akan dibayarkan jemaah Rp 65.372.779,49 atau sebesar 70 persen dari keseluruhan BPIH. Lalu, nilai manfaatnya sebesar Rp 28.016.905,5 atau 30%. Nilai manfaat ini akan dibayarkan oleh BPKH.
ADVERTISEMENT
"Saya kira di FGD bisa kita diskusikan. Yang tersedia untuk kepentingan jemaah Rp 6,43 triliun. Itu nilai manfaat dana haji yang kita siapkan, ready untuk digunakan," tambah dia.
Angka ini memang belum final. Semua paparan dari pihak terkait dengan penyelenggaraan haji akan didiskusikan lagi dalam FGD dengan Panja dan semua pihak terkait.
Anggota Komisi VIII DPR dari Gerindra Abdul Wachid. Foto: Youtube/ TVR Parlemen
Sementara, Ketua Panja Biaya Haji, Abdul Wachid mengatakan, skenario ini akan ditampung dulu. Bagaimana keputusannya nanti akan dibahas kemudian.
"Nanti juga bisa kita bikin skenario, setoran kita tambah dari Rp 25 juta ke Rp 35 juta itu bisa 60:40 [persentase pembiayaan haji]," kata Wachid sebelum menutup rapat.
Saat ini, setiap warga bisa mendaftarkan diri untuk berangkat haji dengan menyerahkan setoran awal Rp 25 juta kepada bank yang telah ditunjuk. Setelah membayar setoran awal, warga akan mendapatkan nomor porsi. Dari situlah diketahui perkiraan jemaah akan berangkat haji di tahun berapa.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, rata-rata waktu tunggu jemaah haji di Indonesia, yakni 20 tahun. Saat ini, ada 5,6 juta warga yang masuk dalam daftar antrean keberangkatan haji.
Sejauh ini, kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi rata-rata 221 ribu orang per tahun.