BPN soal Halalbihalal PA 212: Arahan Prabowo Minta Pendukung Tak ke MK

21 Juni 2019 7:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Brimob Polri bersiap melakukan pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (18/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Personel Brimob Polri bersiap melakukan pengamanan di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (18/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Alumni (PA) 212 berencana menggelar aksi bertajuk Halalbihalal Akbar 212 pada 26-28 Juni 2019 di Mahkamah Konstitusi. Mereka menegaskan aksi bukan bentuk pembangkangan atas imbauan Prabowo, yang meminta pendukungnya tak mendatangi MK.
ADVERTISEMENT
Prabowo belum memberikan tanggapan terkait aksi yang akan PA 212 jalani. Namun, diamnya Prabowo sejak aksi pada sidang perdana dinilai sebagai restu untuk melakukan hal yang sama.
Terkait hal itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade tak ingin ikut campur karena halalbihalal merupakan hak PA 212. Namun, ia mengingatkan Prabowo telah meminta pendukungnya tak usah mendatangi MK.
"Kita fokus menonton di rumah masing-masing, percayakan sepenuhnya ke kuasa hukum. Saya rasa arahan Pak Prabowo itu belum ada yang berubah sampai sekarang," ujar Andre kepada kumparan, Jumat (21/6).
Juru Bicara BPN, Andre Rosiade Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Dia mengatakan BPN tetap berpedoman pada arahan Prabowo, yakni tetap menjaga kesejukan dan suasana kondusif persidangan di MK.
"Seperti pesan Pak Prabowo dan Bang Sandi, mari kita jaga kesejukan dan kondusivitas. Kita jaga dan kita kawal persidangan ini lewat TV saja. Saya tidak ingin mencampuri urusan teman-teman 212," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin sebelumnya mengatakan, aksi itu bukan bentuk pembangkangan atas imbauan Prabowo. Ia memastikan organisasinya tetap sejalan dengan Prabowo.
“Sampai saat ini kami masih setia untuk mengawal Prabowo dan Prabowo sebagai bapak bangsa punya ijtihad politik sesuai etika partai atau etika politik dan itu memang tugas beliau. Dan kita berbagi tugas saja yang kita tugas mengawal sidang MK berdasarkan perjuangan awal yaitu Aksi Bela Islam 1410, 411 dan 212 tanpa partai dan tugas partai selesai tanggal 28 Juni dan kita para alumni 212 berjuang terus sampai keadilan tegak dengan partai atau tanpa partai,” kata Novel, Kamis (20/6).
Novel mengatakan, hingga kini Prabowo belum memberikan tanggapan terkait aksi yang mereka jalani.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat dengan sikap diamnya Prabowo itu isyarat buat kami bahwa selama aksi berjalan dengan tertib dan damai tidak masalah buat beliau,” tutup Novel.