BPOM Ikut Dampingi Sertifikasi 3 Obat yang Diproduksi TNI

7 Oktober 2025 15:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
BPOM Ikut Dampingi Sertifikasi 3 Obat yang Diproduksi TNI
Menurut Taruna, ketiga jenis obat yang telah diproduksi akan terus dikembangkan agar memiliki sertifikasi dan dapat digunakan secara luas di fasilitas kesehatan.
kumparanNEWS
Kepala BPOM Taruna Ikrar, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Soedirman, Jakarta pada Selasa (7/10/2025).  Foto: Amira Nada Fauziyyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPOM Taruna Ikrar, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Soedirman, Jakarta pada Selasa (7/10/2025). Foto: Amira Nada Fauziyyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan, setiap distribusi obat TNI dilakukan sesuai tahapan sertifikasi yang ketat dan dengan asistensi. Sejauh ini ada 3 jenis obat yang dibuat oleh LAVI TNI.
ADVERTISEMENT
“Kami memberikan pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi good manufacturing practice, juga riset clinical trial and development,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar di RSPPN Soedirman, Jakarta, Selasa (7/10).
Ketiga obat yang dimaksud adalah:
Menurut Taruna, ketiga jenis obat yang telah diproduksi akan terus dikembangkan agar memiliki sertifikasi dan dapat digunakan secara luas di fasilitas kesehatan.
Menhan Sjarief Sjamsoeddin menyerahkan obat ke Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi saat Peluncuran Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Foto: YouTube/ Kementerian Koordinator Bidang Pangan RI
“Kami sangat berharap bisa memberikan dukungan karena itu kebutuhan nasional,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di RSPPN Soedirman, Selasa (7/10).
ADVERTISEMENT
Sementara itu Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa produksi obat dari farmasi pertahanan telah disalurkan untuk masyarakat melalui koperasi merah putih. Obat tersebut merupakan hasil produksi lembaga farmasi di bawah Kementerian Pertahanan.
“Dalam rangka 5 Oktober, produksi obat kita dari farmasi pertahanan sudah mengirim sekian juta untuk koperasi merah putih yang kita drop untuk kebutuhan masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, hingga akhir tahun ini obat produksi TNI akan mulai dijual ke masyarakat dengan harga murah.
“Karena kita menggunakan akses defense cooperation antara negara yang mempunyai kemampuan produksi bahan baku, yaitu China dan India.”