BPOM Kena Efisiensi Rp 1,1 T, Pastikan Gaji Pegawai Tak Terpengaruh

13 Februari 2025 18:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan keterangan pers terkait Anggur Shine Muscat di Gedung Pangan Nasional, Jakarta, Senin (4/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan keterangan pers terkait Anggur Shine Muscat di Gedung Pangan Nasional, Jakarta, Senin (4/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengalami pemangkasan anggaran signifikan pada tahun ini. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengungkapkan bahwa awalnya efisiensi anggaran yang diterapkan mencapai 54%, tapi setelah restrukturisasi, angka tersebut dikurangi menjadi 41%.
ADVERTISEMENT
Artinya, dari total anggaran Rp 2,56 triliun, BPOM mengalami pemangkasan sebesar Rp1,1 triliun.
"Dari Rp 1,4 triliun yang tersisa, biaya pegawai dan seterusnya itu kurang lebih Rp 880 miliar. Kemudian ditambah dengan operasional yang sudah berjalan itu kurang lebih Rp 200 miliar," kata Taruna dalam konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Kamis (13/2).
"Jadi ada selisih Rp 300 miliar. Rp 300 miliar ini kami optimistis tetap bisa menjalankan secara maksimal tupoksi, tugas pokok kami dari Sabang sampai Merauke dengan tetap memperhatikan efisiensi tadi," jelas dia.
Meski demikian, Taruna memastikan bahwa efisiensi ini tidak akan berdampak pada gaji pegawai.
Ia memastikan bahwa hitungan yang dilakukan oleh tim BPOM telah mempertimbangkan aspek operasional secara matang. Sehingga pemangkasan ini tidak mengganggu pelaksanaan tugas pokok lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita efisiensi hal-hal yang tidak butuh tapi tentu ada yang sifatnya urgent, mendasar kita harus tetap spend untuk itu. Dan berdasarkan hitungan-hitungan dari tim kami. Baik operasional dan sebagainya, kami optimistis tetap bisa menjalankan secara maksimal apa yang kami harus jalankan," ujarnya.
Lebih lanjut, Taruna juga menepis kekhawatiran terkait dampak pemangkasan terhadap kinerja BPOM. Ia menyatakan bahwa program-program yang telah disetujui oleh Komisi IX DPR tetap bisa dijalankan secara maksimal.
"Kalau ditanya hubungannya dengan efisiensi berpengaruh terhadap kinerja BPOM, kami merasa yakin, Insya Allah, kami masih bisa optimis menjalankan secara maksimal sesuai tupoksi hal-hal yang perlu kita lakukan," tandas dia.