BPOM Setujui Uji Klinis II dan III Vaksin GX-19N Milik Genexine-Kalbe

9 Juli 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers persetujuan uji klinis II dan III Vaksin GX-19N kerja sama Kalbe Farma dan Genexine, 9 Juli 2021. Foto: YouTube Kalbe Farma
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa pers persetujuan uji klinis II dan III Vaksin GX-19N kerja sama Kalbe Farma dan Genexine, 9 Juli 2021. Foto: YouTube Kalbe Farma
ADVERTISEMENT
BPOM menyetujui uji klinis tahap II dan III untuk vaksin GX-19N. Kandidat vaksin ini merupakan kerja sama antara PT Kalbe Farma dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine.
ADVERTISEMENT
"BPOM mendukung berbagai pengembangan vaksin dan obat untuk mendukung upaya keluar dari pandemi COVID-19 ini, dengan demikian juga penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19 GX-19N yang dikembangkan oleh Genexine Korea dengan PT Kalbe Farma yang sudah berkembang cukup intensif dan BPOM mendampingi sehingga sudah mencapai tahap kesiapan untuk segera uji klinik fase II dan III di Indonesia," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam keterangan pers virtual, Jumat (9/7).
Gedung kantor PT Kalbe Farma Tbk. Foto: Kalbe
Vaksin ini, menurut Penny, nantinya diharapkan dapat turut memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia yang cukup tinggi. Selain itu, Genexine nantinya juga akan mentransfer teknologinya agar bisa diproduksi di dalam negeri.
"Dan nanti ada transfer teknologi dan bisa diproduksi dalam negeri PT Kalbe Farma untuk memenuhi aspek kemandirian untuk kebutuhan dan kemudahan akses vaksin dalam jangka panjang di Indonesia," tambahnya.
Genexine, perusahaan farmasi asal Korsel. Foto: genexine.com
Vaksin GX-19N sebelumnya telah melalui tahap uji klinis tahap I di Korea Selatan. Ini merupakan vaksin dengan platform DNA pertama yang akan diuji di Indonesia. Sehingga BPOM sangat mendukung adanya pengembangan vaksin baru ini.
ADVERTISEMENT
"Vaksin GX-19N ini punya kekhususan dengan platform DNA pertama yang dilakukan uji klinik di Indonesia. BPOM mendukung upaya pengembangan vaksin dan terbuka pada seluruh jenis teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas research Indonesia dan tentunya juga akan mendukung pengembangan industri farmasi," tutup Penny.