Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
BPOM soal Remdesivir Dijual di Toko Online: Obat Ini untuk Pasien Corona di RS
9 Oktober 2020 9:55 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Obat ini ditujukan untuk pasien yang dirawat di RS," kata humas BPOM Nelly kepada kumparan, Jumat (9/10).
Ia menjelaskan, BPOM memang baru saja menerbitkan izin edar darurat untuk dua obat. Yakni favipiravir dan remdesivir. Namun ada peruntukan khusus.
"Favipiravir untuk pasien derajat ringan dan sedang yang dirawat di rumah sakit serta Remdesivir untuk pasien derajat berat yang dirawat di rumah sakit," tegasnya.
Sejak 3 September 2020 BPOM telah menerbitkan izin penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) Favipiravir kepada Industri Farmasi PT. Beta Pharmacon (Dexa Group) dengan merek dagang Avigan®.
Juga kepada PT. Kimia Farma Tbk. yang saat ini sudah memproduksi produk generik Favipiravir di Indonesia. Sedangkan untuk Remdesivir, telah diberikan EUA sejak tanggal 19 September kepada Industri Farmasi PT. Amarox Pharma Global, PT. Indofarma, dan PT. Dexa Medica.
ADVERTISEMENT
EUA merupakan persetujuan penggunaan obat atau vaksin saat kondisi darurat kesehatan masyarakat, dalam hal ini pandemi COVID-19. Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, Badan POM terus melakukan pengawasan penyaluran dan peredaran sejak dari industri farmasi, pedagang besar farmasi, dan sarana pelayanan kefarmasian.
"Pengawasan dapat dilakukan melalui evaluasi pelaporan realisasi importasi, produksi dan distribusi obat yang disampaikan kepada Badan POM."
Sebelumnya, dalam penelusuran kumparan, remdesivir gilead 1 mg ditemukan dijual di toko online. Tepatnya ada di Bukalapak.
Obat ini dijual Rp 2.996.000. Produsennya tertulis ada di Semarang.
Terdapat keterangan stok remdesivir di toko online ini sudah kosong. Tercatat sudah terjual 3 buah.
"Remdesivir saat ini sedang dalam pengembangan untuk pengobatan infeksi virus ebola," demikian keterangan di situs tersebut.