BPOM: Vaksin mRNA Halal Pertama di Dunia Buatan RI Selesai Uji Klinik 3

31 Mei 2022 15:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPOM Penny K. Lukito saat bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPOM Penny K. Lukito saat bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag
ADVERTISEMENT
Kepala BPOM Penny K. Lukito mengungkapkan bahwa pengembangan vaksin COVID-19 dalam negeri semakin progresif. Salah satunya yaitu Vaksin mRNA pertama buatan lokal produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia sudah selesai uji klinik fase 3.
ADVERTISEMENT
“Kami sampaikan juga ada vaksin mRNA Etana ini yang juga sedang melakukan uji klinik fase 3. Saya kira sudah selesai pelaksanaan uji klinik fase 3-nya,” ungkap Penny dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (31/5).
Inovasi vaksin dalam negeri ini juga menjadi vaksin mRNA yang diproyeksikan menjadi vaksin halal pertama. Selain itu, sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sedang dalam proses.
Penny juga menjelaskan bahwa vaksin mRNA pertama ini sudah melalui proses yang sesuai standar dan telah mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
“Ini adalah vaksin mRNA yang diproyeksikan halal pertama. Saya kira proses sertifikasi oleh MUI sedang berproses. Sudah mendapatkan CPOB dan akan beranjak untuk keseluruhan prosesnya dari hulu ke hilirnya, ” katanya.
ADVERTISEMENT
Adapun vaksin COVID-19 lainnya yang telah disertifikasi halal masih dalam tahapan uji klinik di Indonesia yaitu, Sinovac, Coronavac, Biofarma, Vaksin COVID-19 Biofarma, Zifivax, serta Vaksin Merah Putih yang sedang melakukan proses uji klinik fase 3.
Lebih lanjut, Penny menjelaskan bahwa BPOM ikut serta dalam mendampingi setiap proses pengembangan vaksin, mulai dari tahap pengembangan vaksin hingga tahapan preklinik untuk beberapa vaksin tersebut.
“Dalam rangkaian proses pengembangan vaksin tentunya badan POM mendampingi, dimulai dari tahap pengembangannya, research, tahapan discovery, sampai dengan tahapan pre klinik,” jelasnya.
Pre klinik menjadi tahapan yang sangat penting dalam rangkaian pengembangan vaksinasi, sehingga tahapan tersebut tidak bisa dilewatkan. Dalam Tahapan pre klinik vaksin juga dilakukan uji coba terhadap hewan.
ADVERTISEMENT
“Itu merupakan tahapan yang sangat penting sehingga memang tidak bisa dilompati. Sehingga harus ada pre klinik dulu yang dilakukan dengan menggunakan hewan uji coba,” kata Penny.
Reporter: Devi Pattricia