Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
BPPTKG Perbarui Rekomendasi Daerah Bahaya Erupsi Gunung Merapi
25 Juni 2021 23:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:07 WIB
ADVERTISEMENT
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG memperbarui rekomendasi daerah bahaya erupsi Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi itu keluar setelah Jumat (25/6) pagi, Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas ke arah tenggara sejauh 3 kilometer.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, pembaruan ini berdasarkan pemodelan aliran awan panas.
Potensi bahaya guguran lava dan awan panas di sektor tenggara yaitu Kali Gendol kini menjadi 5 kilometer. Sebelumnya hanya sejauh 3 kilometer. Selanjutnya di Kali Woro, rekomendasi daerah bahaya erupsi sejauh 3 kilometer.
"Untuk mengantisipasi perkembangan erupsi berikutnya, rekomendasi daerah bahaya kita mutakhirkan," kata Hanik dalam laporan informasi terkini Merapi secara daring.
"Awan panas ke arah Sungai Gendol sudah sering dengan jarak maksimal 3 kilometer pada Jumat (25/6)," tambah dia.
Sedangkan di sektor selatan sampai barat daya, rekomendasi potensi bahaya tetap sama. Potensi bahaya guguran lava maupun awan panas masih sejauh maksimal 5 kilometer di Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih.
Meski ada pembaruan rekomendasi daerah bahaya untuk arah tenggara, BPPTKG mengatakan masyarakat belum perlu mengungsi.
ADVERTISEMENT
Termasuk masyarakat di Padukuhan Kalitengah Lor, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Mereka semua hanya perlu meningkatkan kewaspadaan.
"Masyarakat Kalitengah Lor belum ada di radius 5 kilometer, tetapi kesiapsiagaan perlu ditingkatkan," kata Hanik.
BPPTKG menyebut volume kubah lava sektor barat daya kini volumenya 1,4 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan 11 ribu meter kubik per tiap. Kubah lava tengah volume saat ini 2,1 juta meter kubik dengan laju pertumbuhan 12 ribu meter tiap harinya.
Pertumbuhan kedua kubah lava ini membuat intensitas awan panas guguran dan guguran meningkat akhir-akhir ini.
Lebih lanjut, terkait status Gunung Merapi, masih belum ada perubahan. Sejak 5 November 2020, Merapi masih berstatus Siaga atau level III.
ADVERTISEMENT