BPS Laporkan Ekspor Pertanian Maret 2021 Meningkat Dua Digit

15 April 2021 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko PMK Muhadjir Effendy dan Mentan Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor berbagai komoditas pertanian di Terminal Kontainer JICT Tanjung Priok, Jumat (2/4) pagi. Foto: Kementan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menko PMK Muhadjir Effendy dan Mentan Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor berbagai komoditas pertanian di Terminal Kontainer JICT Tanjung Priok, Jumat (2/4) pagi. Foto: Kementan RI
ADVERTISEMENT
BPS melaporkan ekspor pertanian Indonesia pada Maret 2021 meningkat hingga dua digit, baik secara month to month (mtm) ataupun year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
“Secara umum keseluruhan ekspor pada Maret 2021 mengalami pertumbuhan positif di semua sektor. Sektor pertanian mengalami pertumbuhan dua digit baik secara mtm maupun secara yoy,” sebut Kepala BPS Suhariyanto saat menyampaikan rilis di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/4).
Bila dilihat dari peningkatan ekspor secara mtm, kenaikan ekspor pertanian mencapai USD 0,39 miliar atau meningkat 27,06 persen. Persentase peningkatan ekspor sektor pertanian tertinggi dibanding sektor lain, yaitu migas 5,28 persen, industri pengolahan 22,27 persen, serta pertambangan dan lainnya 13,68 persen.
“Ada beberapa komoditas ekspor mengalami kenaikan ekspor cukup besar dalam hal ini seperti sarang burung walet, tanaman obat, aromatik dan rempah, tembakau, serta cengkeh,” sebut Suhariyanto.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto menyampaikan konpres PDB kuartal III 2019 di Gedung BPS, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara secara yoy, ekspor pertanian tumbuh sebesar 25,04 persen. Beberapa produk pertanian yang naik cukup besar secara yoy adalah tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta sarang burung walet.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan strukturnya, ekspor nonmigas memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap ekspor Indonesia pada Maret 2021, yaitu sebesar 95,06 persen.
“Tercatat ekspor nonmigas Maret 2021 mencapai USD 17,45 miliar atau naik 21,21 persen dibanding Februari 2021. Dibanding ekspor nonmigas Maret 2020 pun naik 30,07 persen.,” papar Suhariyanto.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerja meninjau rumah pemrosesan sarang burung walet di Surabaya. Foto: Kementan RI
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD 1.167,1 juta atau 67,90 persen. Tercatat nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati Maret 2021 mencapai USD 2.886,0.
Secara keseluruhan, kinerja ekspor Indonesia memang menggembirakan. Ekspor Maret tercatat sebesar USD 18,35 miliar, sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD 15,26 miliar.
"Jadi kalau kita bandingkan angka ini dari bulan ke bulan, pertumbuhannya adalah 20,31 persen," kata Suhariyanto.
Petani memilah biji cengkih yang dijemur di Desa Sindanglaya Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020). Foto: Novrian Arbi/Antara Foto
Terkait kabar menggembirakan ini, Kepala Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyebut Kementan terus berupaya mendorong akselerasi ekspor pertanian. Diharapkan peningkatan ekspor dapat membantu proses pemulihan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
“Seperti yang sudah diungkapkan Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani," tutur pria yang akrab disapa Boga tersebut.
"Untuk itu, kami siap untuk menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian kita bisa terus meningkat,” lanjutnya.
Sebagai upaya akselerasi ekspor pertanian, Boga menyebut Kementan turut melakukan pendampingan di lapangan dan membuka akses pasar. Kementan pun bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain dalam memfasilitasi para eksportir dari hulu hingga hilir.
“Diharapkan dengan upaya yang kita lakukan, komoditas yang dihasilkan bisa layak ekspor dan diterima baik oleh pasar dunia,” pungkasnya.