Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Brasil Selidiki Hadiah Rp 49 M yang Tak Dilaporkan Eks Presiden Bolsonaro
7 Maret 2023 5:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Kehakiman Brasil , Flavio Dino, meminta polisi menyelidiki upaya mantan presiden Jair Bolsonaro membawa perhiasan yang tak dilaporkan, Senin (6/3). Dilansir Reuters, perhiasan yang ditaksir nilainya mencapai 3,2 juta USD atau Rp 49 miliar itu adalah hadiah dari Arab Saudi kepada Bolsonaro dan istrinya, Michelle.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan surat kabar lokal, Folha d S. Paulo, ada dua paket barang yang terdiri dari sejumlah perhiasan buatan Chopard dari Swiss yang diberikan kepada Bolsonaro. Perhiasan yang terdiri dari kalung, cincin, jam tangan, anting, pulpen, kancing manset, hingga rosario itu ditemukan di bagasi salah satu delegasi Menteri Energi Brasil, Bento Albuquerque, yang baru kembali dari Riyadh.
Masyarakat Brasil sebenarnya dibebaskan untuk menerima hadiah yang nilainya 1.000 USD atau kurang. Namun jika nominal hadiah tersebut di atas 1.000 USD, maka penerimanya harus membayar pajak yang besar untuk itu.
Media setempat melaporkan, diduga ada upaya menyelundupkan perhiasan yang akan dibawa Bolsonaro tanpa melalui prosedur hukum yang berlaku. Hal ini, menurut Flavio Dino, bisa dikategorikan sebagai kejahatan pidana.
ADVERTISEMENT
Bolsonaro sudah terbang ke Amerika Serikat dua hari sebelum masa jabatannya berakhir. Ia sempat berkomentar bahwa ia bersedia "disalibkan" untuk hadiah yang tidak pernah ia terima dan tidak pernah ia minta.
Meski demikian, presiden Brasil yang baru, Luiz Inacio Lula da Silva, tetap meminta agar Bolsonaro diselidiki atas dugaan "penyelundupan". Badan Pendapatan Federasi Brasil juga menyebut akan menyelidiki apakah UU Bea Cukai sudah dipenuhi saat paket perhiasan itu masuk ke Brasil.
Salah satu pengkritik Bolsonaro, menilai seharusnya hadiah untuk presiden statusnya adalah milik negara, bukan pribadi. Sehingga hadiah dari Arab Saudi itu harus masuk ke koleksi kepresidenan, bukan dibawa oleh Bolsonaro--yang kini sudah tidak menjabat lagi.
Investigasi ini menambah beban tanggung jawab hukum yang akan dihadapi Bolsonaro jika ia kembali ke Brasil nanti. Sebelumnya ia tengah diselidiki diduga menghasut para pendukungnya untuk melakukan protes keras atas kekalahannya dan mengkritik sistem pemungutan suara daring Brasil.
ADVERTISEMENT