BRI Catatkan Pertumbuhan Luar Biasa & Dukung Inklusi Keuangan Nasional

12 November 2017 1:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
10 November 2017 tidak hanya diperingati sebagai Hari Pahlawan bagi bangsa Indonesia, pada tanggal tersebut Bank BRI, sebagai salah satu lembaga perbankan dengan total aset di atas 1.038 Triliun dan profit melampaui 20,5 Triliun merayakan hari jadinya untuk ke - 14 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tepat pada 10 November 2003, BRI melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan saham berkode BBRI dibuka dengan harga 875 per lembar saham.
ADVERTISEMENT
Dihadiri oleh Jajaran Direksi, Komisaris, dan Senior Executive Vice President perseroan, Bank BRI melakukan perayaan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) IPO ke - 14 yang diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Dipadati lebih 200 kalangan mahasiswa, 100 kalangan professional keuangan dan pekerja Bank BRI, dan disaksikan oleh media nasional, acara tersebut ditandai dengan pembukaan pasar/Opening Bell yang dilakukan secara bersama sama oleh Direktur Utama Bank BRI Suprajarto, Jajaran Direksi, dan Dewan Komisaris Bank BRI, serta Direktur Penilaian Aset Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat.
“Hari ini Bank BRI merayakan 14 tahun listed di Bursa Efek Indonesia. Kami terus optimis untuk terus bertumbuh dan memberikan kontribusi bagi semua pihak, secara khusus bagi bangsa dan negara” tutur Suprajarto.
ADVERTISEMENT
BBRI terus menujukkan capaian positif dan mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan sejak awal peluncurannya. Hal ini, berimbas pada kenaikan Market Cap Bank BRI yang melejit dari Rp.11,47 Triliun, kini melesat tajam menjadi Rp.405 Triliun, dengan harga sebesar Rp 16.450 per lembar saham. Nilai kapitalisasi tersebut merupakan yang terbesar di antara bank milik pemerintah, sekaligus menjadi 4 besar perbankan dengan market capital terbesar di Asia Tenggara. Perseroan terus menggenjot kinerjanya agar nilai kapitalisasi tersebut tetap tumbuh dan memberikan kontribusi bagi pemangku kepentingan.
“Ini merupakan kerja keras semua pihak dalam membesarkan BRI, kinerja positif dan peran serta semua pihak, menjadi kunci keberhasilan kami mempertahankan prestasi ini,” Ungkap Suprajarto.
com-HUT BRI (Foto: BRI)
Selain merayakan HUT IPO ke-14, perseroan juga secara resmi melaksanakan Stock Split atau pemecahan harga saham menjadi 1:5. Seperti yang telah diketahui, pada tanggal 18 Oktober 2017 lalu pemegang saham BRI telah menyepakati pemecahan nilai saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2017 yang memutuskan dilakukanya Stock Split saham BRI.
ADVERTISEMENT
“Melalui aksi korporasi ini Bank BRI berharap mampu menjangkau investor ritel domestik yang lebih besar lagi di Indonesia. Perseroan menginginkan adanya keterlibatan masyarakat dan sekaligus meningkatkan likuiditas pasar. Bank BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi semua pihak, salah satunya melalui gerbang pasar modal,” tutur Suprajarto.
Pada pembukaan harga pasar 10 November 2017 setalah dilakukannya Stock Split, harga saham Bank BRI duduk pada angka Rp.3.290 per lembar saham. Nilai ini naik sebebesar 10 basis poin di atas harga pemecahan awal.
Selain itu, BRI saat ini tengah menggalakkan program Desa Nabung Saham yang bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia, dan ditandatangani secara resmi pada 11 Agustus 2017 lalu di Jakarta, oleh Direktur Utama Bank BRI Suprajarto dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah investor ritel, mengembangkan layanan tabungan, dan Rekening Dana Nasabah (RDN) pasar modal melalui sistem perbankan, serta mengintegrasikan infrastruktur pasar modal dan perbankan untuk kemudahan akses masyarakat berinvestasi.
ADVERTISEMENT
Ini salah satu langkah strategis perseroan, untuk memperdalam inklusi keuangan di pedesaan melalui unit kerja Bank BRI yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini unit kerja BRI mencapai lebih dari 10.660 unit kerja. Kami yakin jumlah ini sangat mampu melayani investor ritel Indonesia untuk berinvestasi, “ tutup Suprajarto.