Brigadir Ridhal Diduga Bunuh Diri Pakai Pistol HS, Residu di Tangan-Kepala Cocok

29 April 2024 17:57 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di lokasi Brigadir Ridhal diduga bunuh diri di Jalan Mampang, Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di lokasi Brigadir Ridhal diduga bunuh diri di Jalan Mampang, Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi menemukan senjata api jenis HS kaliber 9 mm di dalam mobil Toyota Alphard B 1554 QH, yang menjadi tempat anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi, mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT
Bersama senpi tersebut, polisi menemukan satu selongsong peluru dan 7 peluru yang belum digunakan di dalam dashboard mobil. Polisi memastikan pria 34 tahun tersebut bunuh diri.
Tim Puslabfor Polri telah melakukan pemeriksaan balistik terkait hubungan antara pistol dengan tubuh Ridhal.
Tim Puslabfor Polri, Kompol Irfan mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi jelaga alias residu mesiu atau Gun Shoot Residu (GSR) yang ada di tangan kanan Brigadir Ridhal.
"Serta mengidentifikasi arah tembak," jelas Irfan dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Pemeriksaan di TKP dilakukan pada tanggal 27 April, dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratoris kriminalistik tanggal 26 sampai tanggal 29 April.
Polisi melakukan olah TKP polisi Polresta Manado di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 1/RW2 Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan. Foto: Dok Humas Polres Metro Jakarta Selatan
"Pengambilan sampel DNA pada usapan epitel pembukaan pintu sopir bagian dalam, usapan epitel tombol pengaturan jendela pada sopir sebelah kanan, usapan epitel pada kunci mobil Alphard B 1554 QH, usapan epitel pada tombol start/engine, usapan epitel pada setir mobil, usapan darah milik korban pada jok kursi driver, juga kami melakukan pengambilan jelaga atau GSR yang berada pada jok mobil, jendela, serta ada sopir. Juga ada bekas tembak di bagian plafon atas mobil di dekat sopir, maksudnya di bagian jok sopir," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Irfan mengatakan, dari hasil pemeriksaan tersebut, cocok dengan profil DNA yang diambil dari sampel darah korban yang ada di jok sopir. Mereka juga tak menemukan DNA orang lain.
"Adanya profil korban yang kami ambil dari sampel darah korban yang ada di jok," kata Irfan.
Pemeriksaan Senpi HS 9 Milimeter
Konfrensi pers kasus bunuh diri Brigadir Ridhal di Polres Jakarta Selatan, Senin (29/4). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Puslabfor juga memeriksa senjata api jenis HS kaliber 9 milimeter yang ditemukan di sekitar jenazah Ridhal.
"Senjata api berfungsi dengan baik, jadi masih aktif dan sudah pernah ditembakkan. Positif mengandung GSR (residu mesiu), jadi senjata api tersebut masih ada GSR nya, berarti masih baru ditembakkan," jelas Irfan.
Polisi juga menemukan 7 peluru aktif yang belum ditembakkan dan satu selonsong peluru.
ADVERTISEMENT
"Lalu 8 swab yang diambil pada korban di RS Polri pada 25 April jam 23.00 mala di RS Polri Kramat Jati, swab di telapak tangan kanan mengandung GSR. Jadi tangan kanan korban itu masih mengandung GSR," ungkap Irfan.
Mereka juga menemukan residu mesiu di beberapa lokasi, antara lain di punggung tangan kanan, telapak tangan kiri, lalu di lubang di kepala sebelah kanan.
"Swab pada baju korban bagian pundak kanan mengandung GSR juga," kata dia.