Brimob Berlatih dengan DVI, Siap Identifikasi Korban Bencana Alam

Korbrimob Polri dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri menggelar apel siaga Disaster Victim Identification (DVI) di Lapangan Satlar Korbrimob Polri, Cikeas, Jawa Barat. Foto: Dok. Brimob

BMKG sudah mengeluarkan memprediksi potensi terjadinya bencana alam banjir akibat fenomena iklim La Nina. Diperkirakan hal ini akan berlangsung hingga April 2021 dengan intensitas lemah hingga moderat.

Menyikapi hal itu, Korps Brimob Polri bersama Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri menyiapkan antisipasi dengan menggelar apel siaga Disaster Victim Identification (DVI) di Lapangan Satlar Korbrimob Polri, Cikeas, Jawa Barat.

Dankor Brimob Polri Irjen Anang Revandoko mengatakan, Brimob Polri menyiapkan sebanyak 4.120 anggota dalam mengantisipasi bencana alam akibat fenomena La Nina.

“Sebanyak 4.120 anggota ini akan disiagakan dalam penanggulangan bencana alam di seluruh Indonesia,” kata Anang dalam keterangannya, Selasa (15/12).

Korbrimob Polri dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri menggelar apel siaga Disaster Victim

Sementara Kapusdokes Mabes Polri Brigjen Rusdiyanto menambahkan, anggota Brimob Polri ini telah dilatih DVI dan mendapatkan sertifikat dari Pusdokkes Mabes Polri.

DVI merupakan suatu prosedur dalam mengidentifikasi korban meninggal dunia akibat bencana alam dengan standar Interpol.

“Negara kita diapit dua samudra yang luas dan dua benua serta dikelilingi gunung. Kendati demikian, di bumi kita terdapat lempengan-lempengan akan bergeser dan bergerak membuat gempa bumi dan tsunami seperti di Aceh. Untuk itu, kita wajib mengantisipasi adanya bencana-bencana tersebut,” kata Rusdiyanto.

Korbrimob Polri dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri menggelar apel siaga Disaster Victim Identification (DVI) di Lapangan Satlar Korbrimob Polri, Cikeas, Jawa Barat. Foto: Dok. Brimob

Rusdiyanto menuturkan, fenomena La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia. Sehingga dapat mengakibatkan potensi bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor.

“Korbrimob Polri bertugas untuk mengidentifikasi korban-korban bencana alam, terutama di fase pertama. Fase pertama ini penanganan langsung di tempat kejadian perkara,” ucap Rusdiyanto.

Lebih lanjut, Rusdiyanto meminta seluruh anggota Brimob Polri dan Pusdokkes Polri terus berkoordinasi baik dengan pemerintah daerah dan TNI dalam penanggulangan bencana. Selain itu anggota Brimob juga dapat melaksanakan sosialisasi dan bimbingan kepada masyarakat tentang evakuasi bencana alam.

Usai melakukan apel, Dankor Brimob Anang Revandoko dan Rusdiyanto langsung melakukan video conference bersama Satbrimob Polda dan Kabiddokkes Polda di seluruh Indonesia membahas mitigasi bencana akibat La Nina.