BRIN Minta Maaf ke Muhammadiyah atas Komentar Ancaman AP Hasanuddin

25 April 2023 10:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, (BRIN), Laksana Tri Handoko. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, (BRIN), Laksana Tri Handoko. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan permintaan maaf ke Muhammadiyah atas ancaman pembunuhan yang dilontarkan peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin atau AP Hasanuddin.
ADVERTISEMENT
"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," kata Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/4).
Handoko mengimbau para periset BRIN untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial. Mengedepankan nilai BerAkhlak: berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Dia menambahkan, saat ini BRIN telah melakukan konfirmasi atas komentar Andi dan akan segera disidang etik.
Komentar berisi ujaran kebencian peneliti BRIN. Foto: Dok. Istimewa
"Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku, BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," kata Handoko.
Meski yang bersangkutan sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan dengan menggelar sidang majelis etik ASN yang diagendakan Rabu (26/4).
ADVERTISEMENT
"Setelahnya sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final," imbuh Handoko.
Komentar berbau ancaman Andi itu berawal dari unggahan Facebook milik peneliti BRIN, Prof Thomas Djamaluddin. Thomas menulis komentar terkait perbedaan Lebaran.
"Eh, masih minta difasilitasi tempat salat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas.
Kemudian AP Hasanuddin merespons:
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Andi.
Thomas yang merupakan mantan kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu membenarkan bahwa komentar tersebut berasal dari unggahan di akun Facebooknya. Dia juga mengatakan AP Hasanuddin merupakan peneliti BRIN.
ADVERTISEMENT