BRIN Temukan Sesar Mataram di Yogyakarta, BPBD DIY Belum Terima Laporan Resmi

23 Februari 2023 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: cigdem/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: cigdem/shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memutakhirkan peta sesar aktif di Indonesia. Dalam riset BRIN ditemukan sesar baru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dinamai Sesar Mataram.
ADVERTISEMENT
"Di wilayah Yogyakarta juga ada yang dikenal sebagai Sesar Opak yang menyebabkan gempa tahun 2006. Di sini dipetakan sesar aktif baru yaitu Sesar Mataram. Studi yang dilakukan antara lain studi survei geolistrik dan pemetaan berdasarkan morfologi di sini terlihat Sesar Mataram ini berasosiasi dengan opset stream tapi belum ada studi yang lebih detail," kata Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Danny Hilman Natawidjaja seperti dikutip dari website BRIN.
Merespons hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi tentang keberadaan sesar tersebut.
"Belum ada informasi resmi. Iya, artinya posisi di mana, ujungnya di mana, belum ada," kata Biwara kepada wartawan, Kamis (23/2).
Menurut Barawa, apabila sesar tersebut berpotensi gempa, upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terus dilakukan dengan peningkatan edukasi dan komunikasi di masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Cuma kemudian posisi Sesar Mataram itu apakah ada di kawasan rawan gempa yang sudah ada atau tidak, ini kan belum tahu persis. Kalau yang sudah (ada informasinya) kan Sesar Opak," katanya.
Menurut Biwara, soal Sesar Mataram ini akan ada tahapan dari Badan Geologi yang memiliki otoritas terkait bencana geologi. Setelah itu baru disampaikan daerah dan provinsi.
Jika sudah diketahui lokasi Sesar Mataram di mana saja, maka BPBD DIY dapat memetakan tingkat kepadatan penduduk, yang dilanjutkan dengan mitigasi atau peningkatan kapasitas masyarakat.
"Kita belum tahu seberapa dampak dari sesar itu (Sesar Mataram), kita belum bisa menindaklanjuti (lebih jauh)," katanya.
Selama ini, kata Barawa, BPBD sudah meningkatkan kapasitas mitigasi di masyarakat dengan beragam hal. Mulai dari membentuk satuan pendidikan aman bencana di sekolah-sekolah hingga desa tangguh bencana.
ADVERTISEMENT
"Sekolah-sekolah yang ada di kawasan rawan bencana kemudian pembekalan simulasi, penyusunan kajian bencana kan juga (soal) gempa. Juga kalurahan di kawasan gempa itu, dibekali potensi ancaman gempa itu, kemudian edukasi respons, evakuasi," kata Biwara.