Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bripda Yoga yang Diamuk Serda Wira Sinaga Dapat Penghargaan
11 Agustus 2017 16:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Beda sikap, beda nasib. Jika Serda Wira Sinaga dijebloskan ke sel dan diborgol karena mengamuk, Bripda Yoga Vernando yang bersabar saat diamuk Serda Wira Sinaga justru dapat penghargaan.
ADVERTISEMENT
Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Kombes Pol Susanto memberikan penghargaan kepada Bripda Yoga Vernando karena dinilai sabar menjalankan tugas.
"Ini hari istimewa, kami berikan penghargaan atas kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan raya. Kalau Yoga merespons dengan emosi akan beda persoalannya," kata Kapolres di Pekanbaru, Jumat (11/8), seperti dilansir Antara.
Kapolres dalam apel khusus pemberian penghargaan itu menyatakan bahwa polisi dalam menjalankan tugas harus penuh tulus dan ikhlas. Sabar menurutnya adalah kunci utama untuk semuanya, tidak hanya personal Satuan Lantas.
"Menjalankan kebaikan tentu akan memetik pahala. Yang pasti di akhirat nanti akan dibalas," ujarnya.
Kapolres mengapresiasi Bripda Yoga sudah mengikhlaskan kejadian itu dan menerima maaf dengan lapang dada. Hal ini, kata dia, baik dalam hubungan dengan instansi lain karena dalam menjalankan tugas akan ada hal-hal yang tak diduga terjadi.
ADVERTISEMENT
"Padahal Yoga ini juga punya ilmu bela diri yakni Tarung Drajat, untung tidak emosi," pujinya.
Bripda Yoga Vernando juga menyatakan telah menerima maaf seikhlas-ikhlasnya terkait aksi amuk pemukulan terhadapnya yang menjadi viral sejak Kamis (10/8) . Pada pukul 19.30 WIB Katim Intel Komando Resor Militer 031/Wirabima sudah minta maaf atas nama Komandan Korem.
Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim dalam konferensi pers juga telah meminta maaf. Danrem menindak tegas Serda Wira Sinaga dengan menempatkannya di Sel Isolasi Denpom 13 AD Pekanbaru dengan tangan diborgol dan kaki dirantai.