Bripka Andry Buka Suara soal Setor Rp 650 Juta, Sempat Ngadu ke Kapolda Riau

6 Juni 2023 10:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Brimob Polri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Brimob Polri. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Batalyon A Pelopor Brimob Polda Riau Bripka Andry Darma Irawan akhirnya buka suara terkait uang Rp 650 juta yang disetornya ke komandannya Kompol Petrus Hottiner Sima. Kasus ini viral setelah Andry mengunggah bukti percakapan WhatsApp dengan atasannya.
ADVERTISEMENT
Andry mengatakan, sudah berdinas selama 15 tahun sebagai anggota Brimob. Tidak ada niat lain dalam unggahannya, selain agar tak ada lagi Brimob yang jadi korban.
"Sudah 15 tahun saya berdinas, niat saya pribadi memposting hal tersebut, agar tidak ada lagi Andry seperti saya yang diperlakukan begitu," kata Andry kepada kumparan, Selasa (6/6).
Menurut Andry, dia sudah melakukan semua perintah dari atasannya. Namun, dia merasa tetap diperlakukan tidak adil.
"Namun saya tetap dibuang, hasil selama ini tidak dipandang, mungkin ada juga yang tidak suka sama saya," ujarnya.
Sempat Hubungi Kapolda Riau
Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal saat memberi penjelasan terkait maklumat Kapolri. Foto: Dok Polri
Sebelum mengunggah bukti percakapan dan setoran uang tersebut, Andry sudah memikirkan semua kemungkinan risikonya. Dia mengaku takut ada ancaman.
ADVERTISEMENT
"Rasa takut pasti ada, lihatlah serangan komentar di postingan kepada saya, itu sudah mewakili semuanya," ungkapnya.
Andry juga sempat menghubungi Kapolda Riau Irjen M Iqbal sebelum mencurahkan kegelisahannya ini di media sosial. Ternyata Kapolda Riau lewat Kabid Propam Polda Riau langsung menghubungi Andry.
"Awalnya saya mencoba membuat laporan ke Polda, terus saya hubungi no Kapolda yang ada Tiktok, dibalas sama beliau," ujarnya.
Tidak lama setelah menghubungi Kapolda, Andry ditelepon oleh Propam, dan membuat janji untuk bertemu di Polda.
"Terus saya sampaikan semua ke Propam, karena diminta ceritakan yang saya rasakan selama bertugas di sana," ungkapnya.
6 anggota Brimob juga setor uang
Menurut Andry, ada 6 anggota Brimob lain yang disuruh menyetor uang pada Komandan Brimobnya itu. Namun mereka tak dimutasi seperti dirinya.
ADVERTISEMENT
"Jadi ada 6 anggota lain senior saya yang turut menyetor, namanya freelance. Setahu saya, satu orang membayar Rp 5 juta, dengan gratifikasi bebas dinas, hanya ikut apel pagi Rabu dan Jumat," ujarnya.
Namun, Andry bingung, kenapa mereka tidak ikut dimutasi.
"Saya tidak mau berasumsi, semua yang saya sebutkan ada buktinya," katanya.
Terkait kasus ini Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Johanes Setiawan mengatakan sedang mendalami masalah tersebut. Tim sudah memeriksa sejumlah saksi.
"Kita sudah memeriksa 8 orang sebagai saksi," kata Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Johanes Setiawan, Senin (5/6).
Sementara itu, Kompol Petrus Hottiner Sima saat ini sudah dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Batalyon (Danyon) B Pelopor Manggala di Rokan Hilir, Riau.
ADVERTISEMENT
"Kompol Petrus sudah di copot dari bulan Maret, untuk rangka pemeriksaan," kata Johanes.