Briptu Hedar, Polisi yang Tewas di Tangan KKB Tulang Punggung Keluarga

Pelepasan jenazah Brigadir Polisi (Anumerta) Hedar di Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (13/8). Foto: Dok. Sevianto

Anggota Ditreskrimum Polda Papua, Briptu Hedar, gugur saat disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Gugurnya Briptu Hedar menyisakan duka yang mendalam bagi keluarganya di Makassar.

Ayah Briptu Hedar, Kaharuddin, mengatakan anaknya itu adalah tulang punggung keluarga. Hedar merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.

"Setiap bulan dia (Hedar) selalu kirim uang untuk kebutuhan biaya pendidikan kedua saudaranya" katanya Kaharduddin saat ditemui di rumah duka di Jl Perkebunan Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, seperti dilansir Antara, Selasa, (13/8).

Kaharuddin menilai Briptu Hedar yang lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, tahun 1994 itu memperhatikan adik-adiknya yang kuliah dan sekolah di Makassar.

"Dia itu kayak kepala keluarga yang memperhatikan adik-adiknya yang kuliah dan sekolah di Makassar, dan juga dia orangnya tertutup dan penyabar," Kaharuddin.

Ayah almarhum Briptu Hedar, Kaharuddin Foto: ANTARA FOTO/Laode Masrafi

Menurut Kaharuddin, sejak kecil anak sulungnya itu telah bercita-cita ingin menjadi polisi. Tujuannya adalah untuk mengabdi kepada negara.

"Setelah tamat di SMA, dia merantau ke Papua dan mendaftar polisi di sana. Dan dia lulus masuk polisi tahun 2015," ujarnya.

Adik bungsu Briptu Hedar, Danu Wijaya, juga tidak bisa menyembunyikan kesan kakanya yang dianggap pengayom.

Danu hanya sempat bertemu dengan Briptu Hedar pada Idul Fitri 1440 Hijriah. Pada saat itu, Hedar pulang untuk liburan di kampung halamannya.

"Saya ketemu pas waktu Idul Fitri kemarin, dan dia berpesan agar nanti saya tamat SMA pindah ke Papua saja untuk mendaftar anggota Polri," katanya.