Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bromance Moment: Ketika Mata Obama dan Biden Berkaca-kaca
11 Januari 2017 13:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Keharuan menyeruak saat Barack Obama menyebut satu per satu orang-orang terkasihnya dalam pidato perpisahan presiden di Chicago, Selasa malam (10/1). Salah satu yang paling istimewa saat Obama menyebut Joe Biden, wakil presiden Amerika Serikat, yang disebutnya "saudara'.
ADVERTISEMENT
Air mata terlihat menggenang di pelupuk mata Obama saat membacakan bagian tersebut. Pria 55 tahun ini menyekanya dengan ujung jarinya. Selama delapan tahun, Biden menemani Obama memimpin negara super power tersebut.
"Kepada Joe Biden, anak berandalan dari Scranton yang menjadi putra kesayangan Delaware. Anda adalah pilihan pertama saya [sebagai capres], dan itu terbaik," kata Obama.
Menyusul perkataan itu, tepuk tangan langsung membahana di auditorium McCormick Place, Chicago. Pidato Obama itu dihadiri sedikitnya 20 ribu orang, di dalam dan di luar ruangan pertemuan, padahal cuaca saat itu sangat menggigil.
Biden tetap duduk di kursinya saat orang-orang di sekelilingnya berdiri memberikan tepuk tangan. Mata kakek berusia 74 tahun ini basah, mulai berkaca-kaca.
ADVERTISEMENT
"Tidak hanya karena Anda telah menjadi wakil presiden yang hebat, tapi karena saya mendapatkan seorang saudara," lanjut Obama.
Keakraban Obama dan Biden terukir dalam delapan tahun memimpin Amerika. Media AS menyebut hubungan mereka "bromance", hubungan persahabatan yang kental antara dua lelaki.
Biden dan Obama memiliki kesamaan, sama-sama memulai karier politik di usia 30-an. Biden masuk Kongres pada tahun 1972 di usia 30 tahun, menjadi Senator termuda keenam dalam sejarah Amerika.
Sementara Obama, masuk Senat pada 1997, di usia 35 tahun. Bersama Biden, Obama memperjuangkan misi Partai Demokrat di Komisi Hubungan Luar Negeri Senat.
Biden pernah mencoba menjadi presiden AS pada tahun 1988 dan 2008, namun keduanya gagal. Pada tahun 2008, Biden kalah oleh Obama dalam Konvensi Partai Demokrat untuk mencari calon presiden. Namun Obama tidak pikir panjang untuk menggaet Biden untuk mendampinginya.
ADVERTISEMENT
Di awal kampanye, Biden dikenal dengan ucapannya yang ceplas-ceplos, berbeda dengan Obama yang kalimatnya tertata. Tidak heran media menyebut pernyataan Biden dengan sebutan "Joe Bombs."
Dalam perkembangannya, hubungan keduanya menjadi sangat kuat. Biden menjadi sekutu politik utama dan sahabat Obama.
"Kemesraan" kedua pria ini bahkan belakangan menjadi meme yang ramai diunggah di media sosial, terutama setelah Donald Trump terpilih presiden baru.
Dalam pernyataan penutupnya soal Biden, Obama mengatakan: "Kami mencintaimu dan Jill [istri Biden] seperti keluarga, dan persahabatan denganmu adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidup kami.