Budi Arie Dicecar 18 Pertanyaan soal Dugaan Suap Terkait Judol di Komdigi

Mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) yang kini merupakan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi berjalan keluar dari Gedung Awaloedin Djamin usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Foto: Aditya Nugroho/ANTARA FOTO

Mantan Menkominfo, Budi Arie Setiadi, diperiksa di Bareskrim Polri pada Kamis (19/12) terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam perkara judi online. Pemeriksaan dilakukan oleh Kortastipidkor Polri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyebut Budi Arie dicecar 18 pertanyaan oleh polisi. Adapun kasus itu ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya bersama Kortastipidkor.

"Dalam permintaan keterangan terhadap BAS (Budi Arie Setiadi), penyidik mengajukan 18 pertanyaan," kata dia melalui keterangan kepada wartawan.

Ade menambahkan, Budi Arie diperiksa selama sekitar 6 jam oleh polisi. Namun demikian, belum diketahui materi pemeriksaan yang ditanyakan kepada Budi Arie.

"Permintaan keterangan terhadap yang bersangkutan dimulai pada pukul 11.10 WIB dan berakhir pada pukul 17.13 WIB," ujar dia.

Budi Arie pun enggan memberi rinci kepada awak media soal materi pemeriksaan. Menurut dia, substansi dari pemeriksaan lebih baik ditanyakan kepada polisi.

"Mau tau aja (materi pemeriksaannya)" ucap dia.

Budi Arie menjabat jadi Menkominfo selama 1 tahun 3 bulan pada era Presiden Jokowi. Setelah Prabowo dilantik sebagai presiden, Budi Arie diangkat sebagai Menteri Koperasi.

Saat menduduki posisi baru itulah, kasus mafia judi online yang melibatkan sejumlah pegawai Komdigi (dulu Kominfo) mencuat. Budi Arie kemudian membuat klarifikasi menyangkal keterlibatannya.

Kasus Korupsi yang Buat Budi Arie Diperiksa

Budi Arie ini diperiksa terkait dengan kasus dugaan korupsi suap dan gratifikasi. Dalam keterangan polisi, ada dua entitas yang diduga terkait dengan dua pasal tersebut, yakni 'penyelenggara negara' dan 'pegawai negeri'.

Kasus korupsi ini pengembangan dari perkara judi online di Komdigi. Polisi belum mengungkap apakah sudah ada tersangka atau belum yang dijerat dalam kasus tersebut. Begitu juga terkait konstruksi kasusnya.

Adapun dalam kasus judol, polisi telah menangkap lebih dari 20 tersangka, termasuk sejumlah pegawai dan staf khusus di Komdigi. Aset yang disita dari praktik haram yang melibatkan abdi negara ini mencapai Rp 167 miliar lebih, terdiri dari uang, pistol dan peluru, hingga motor dan mobil mewah.