Budi Karya Beberkan PR untuk Menhub di Kabinet Jokowi Berikutnya

21 Juli 2019 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan tugas-tugas yang harus dibereskan oleh Menteri Perhubungan di kabinet Jokowi periode 2019-2024. Menurut Budi, setidaknya ada 2 tugas yang perlu dieksekusi.
ADVERTISEMENT
Pertama, memberdayakan dan memastikan fungsi-fungsi transportasi di Indonesia berfungsi maksimal. Mulai dari bandara hingga terminal.
“Perhubungan itu amanahnya Pak Presiden, kita harus memastikan ketergunaan daripada fungsi-fungsi transportasi yang ada. Jadi kalau kita bikin bandara, bandaranya tuh maksimal. Bikin pelabuhan tergunakan dengan baik. Bikin terminal itu maksimal, itu harus,” ujar Budi di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu (21/7).
“Misal (Bandara) Kertajati. Kertajati harus tergunakan dengan baik. Effort kita harus kita maksimalkan. Soetta harus berupaya bahwa fungsi-fungsi yang ada itu tergunakan dengan baik. Terminal juga demikian,” tambahnya.
Lalu tugas kedua, memastikan fasilitas transportasi penunjang sektor-sektor lain. Terutama yang erat hubungannya dengan masalah perekonomian. Ia menyebutkan ada 3 sektor yang perlu fasilitas penunjang yang baik, yaitu investasi, ekspor dan pariwisata.
ADVERTISEMENT
“Kita itu kan ingin pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen, syukur kalau bisa 6. Nah itu ditentukan dengan tiga hal, yaitu investasi, ekspor, dan tourism. Tiga hal ini harus terus kita dukung,” tutur Budi.
Dari segi investasi, ia mengatakan, Kemenhub pasti akan memberikan fasilitas. Untuk pariwisata, setidaknya ada 5 objek wisata baru yang sedang dipersiapkan, Danau Toba, Labuan Bajo, Joglo Semar, Mandalika, dan Sulawesi Utara.
Lalu untuk ekspor, Budi juga menargetkan memaksimalkan pelabuhan dan kargo. Mengambil contoh dari Pelabuhan Tanjung Priok, Budi ingin setidaknya dapat beroperasi selama 7 hari 24 jam.
“Kalau sekarang Priok, cuma digunakan 3 hari dalam seminggu. Kita ingin 7 hari, kita ingin 24 jam. Saya akan ajak bu Menkeu bersama-sama kita canangkan, (Hari) Minggu itu mesti beroperasi,” imbuh Budi.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah Budi Karya akan kembali menjadi Menteri Perhubungan? Ketika ditanya hal tersebut, ia hanya tertawa dan tidak menjawab.