Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Budi Pamit dari Menkes: Saya Banyak Melakukan Perubahan Mungkin Tak Menyenangkan
3 Oktober 2024 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Budi Gunadi Sadikin (BGS) pamit undur diri dari Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju era Presiden Jokowi-Ma'aruf Amin. Dia memohon maaf bila ada kebijakan diterbitkan dalam tiga tahun belakangan membuat perasaan tenaga kesehatan sakit hati.
ADVERTISEMENT
"Ini saya banyak melakukan perubahan mungkin tidak menyenangkan, mungkin di awal menyakiti hati," katanya saat peresmian Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center di Bali, Kamis (3/10).
"Jadi saya di sini, aku pingin bilang, saya juga bukan manusia yang sempurna, ngomong seenaknya, ngambil keputusan cepat-cepat aja, enggak bisa muji bisanya nyela terus, saya mohon maaf tapi percayalah niatnya itu baik," sambungnya.
Salah satu kebijakan yang sempat menjadi kontroversial adalah pemberlakuan Surat Tanda Registrasi (STR) untuk dokter dan tenaga medis yang akan berlaku seumur hidup.
Menurutnya, penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR) dan/atau Surat Izin Praktik (SIP) sebelumnya mahal dan sarat unsur senioritas. Tenaga kesehatan mesti membayar uang transportasi, bayar hotel dan lain sebagainya. Selain itu, penerbitan SIP tergantung izin dari senior.
ADVERTISEMENT
"Dulu SIP-nya tergantung seniornya kasih izin apa enggak. (Misalnya) saya mau masuk di (salah satu rumah sakit di) Bali untuk bedah jantung, torak. (Kemudian ditanya pihak rumah sakit) lulusan mana, (saya jawab) UI, nggak (diterima). Bali banyak (lulusan) dari Airlangga,(sehingga) nggak boleh masuk (diterima)," katanya.
Menurutnya, pengurusan STR saat ini lebih mudah dan murah karena dilakukan melalui online. Namun, Budi merasa canggung tidak pernah mendapatkan pujian telah membantu tenaga kesehatan.
"For me so painfull, karena setiap kali dilakukan, dihujat, setiap kali melakukan dicela, dimusuhin, kita ubah STR yang tadinya berapa jadi seumur hidup, dicela, begitu STR seumur hidup mereka lupa puji," katanya sambil tersenyum.
Budi Gunadi juga menyinggung dirinya kini disomasi lantaran mengeluarkan aturan tentang pembentukan Kolegium Kesehatan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sekarang habis ini ramai kolegium, mudah-mudahan belajar dari sebelum-sebelumnya, orang-orang mengapresiasi dari track recordnya, apa yang dilakukan itu buruk apa baik," katanya.