Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Budidaya Padi Gogo Terus Dioptimalkan, Solusi Ubah Lahan Kering Jadi Produktif
13 Februari 2022 3:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Budidaya Padi Gogo menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan di Tanah Air. Untuk itu, budidaya Padi Gogo di berbagai daerah terus dioptimalkan.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal tesebut saat menyaksikan langsung panen perdana Padi Gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Sabtu (12/2). Ia mengapresiasi panen Padi Gogo yang semakin modern.
“Kami mengapresiasi panen perdana Padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas,” kata Airlangga.
Panen perdana yang merupakan proyek penelitian Padi Gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektar dengan lahan seluas 84 hektar.
Padi Gogo merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian pada ketahanan pangan nasional. Sebab, sektor pangan mempunyai peran yang vital bagi kehidupan suatu bangsa.
ADVERTISEMENT
Keseriusan pemerintah dalam memperhatikan ketahanan pangan ini terbukti dengan sektor pertanian yang tetap mampu resilience di masa pandemi. Sektor pertanian juga menjadi sektor yang berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional. Lihat saja, sektor pertanian berhasil tumbuh positif 2,08% (yoy) pada triwulan IV-2021.
Dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan.
Padi Gogo menjadi bagian dalam prioritas tersebut karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.
Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya Padi Gogo, salah satunya adalah Lampung. Sebagai Provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, adanya budidaya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Lampung pada 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 % terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha. Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada pada 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga mendorong pemda dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir. Tujuannya, agar pertanian lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi.
Selain itu, lanjutnya, penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
“Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapatkan permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia,” jelas Airlangga.
ADVERTISEMENT