Budiman Beberkan Solusi SDM Prabowo-Gibran dalam Mencapai Indonesia Emas 2045

4 Februari 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024) Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka usai Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024) Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Jelang Debat Pilpres 2024 terakhir yang salah satunya akan membahas soal pendidikan dan sumber daya manusia (SDM), Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mewanti-wanti bahwa Indonesia tidak boleh kehilangan kesempatan mencapai Indonesia Emas 2045. Kesempatan itu hanya bisa didapatkan dengan SDM dan sistem pendidikan yang kuat.
ADVERTISEMENT
Prabowo-Gibran dalam menyusun program kerja.
"Target mencapai SDM yang kuat menuju Indonesia emas 2045 adalah prioritas Prabowo-Gibran dalam menyusun program kerja, terutama pendidikan. Jendela kesempatan kita untuk membangun SDM hanya 8-10 tahun maksimal," kata Budiman di Jakarta, Minggu (4/1/2024).
Budiman pun membeberkan sejumlah solusi yang akan ditempuh oleh Prabowo-Gibran. Dia membaginya menjadi 3 bagian bagian solusi, yaitu Solusi Pra-Sekolah, solusi pendidikan dasar dan menengah, dan solusi pendidikan tinggi.
Dalam solusi pra-sekolah, Budiman menjelaskan bahwa Prabowo-Gibran akan berinvestasi sejak anak Indonesia masih dalam kandungan.
“Pemberian bantuan vitamin dan gizi kepada ibu hamil menjadi pilihan. Kita harus memastikan anak-anak Indonesia, memiliki potensi tumbuh kembang yang baik, stunting bisa diminimalisasi. Baik secara fisik dan nalar (anak) harus tumbuh maksimal.” tegas Budiman.
ADVERTISEMENT
"Selain itu kita juga harus membangun critical intelligence anak dari usia sebelum sekolah. Edugames harus dimulai dari usia PAUD. Anak-anak Indonesia harus dibiarkan bermain dan mulai mengembangkan nalar sebelum duduk di bangku pendidikan dasar.” lanjutnya.
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara di Jakarta, Kamis (28/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Di usia sekolah dasar dan pendidikan menengah, Budiman melihat perlunya memperbaiki skema sistem pendidikan Indonesia, terutama dalam standar kompetensi nasional.
“Indonesia perlu membuat standar kompetensi nasional sesuai dengan konsep kecerdasan inti atau core intelligence, yaitu kecerdasan memahami realita baik alam sekitar maupun sosial, kecerdasan berhitung, kecerdasan mengekspresikan ide baik lisan maupun tulisan dan kecerdasan penguasaan minimal dua bahasa. Ini akan mengurangi kebutuhan pelajaran wajib. Sehingga siswa bisa memiliki waktu luang untuk belajar hal lain diluar kecerdasan inti.” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Selain itu negara harus turun tangan dalam memberikan anggaran Edupay, di mana siswa dan guru harus mendapatkan subsidi membeli buku dan aplikasi yang terkurasi.” tambahnya.
Sementara di solusi pendidikan yang lebih tinggi, Budiman menyebut ide besar yang diambil adalah memerdekakan masyarakat untuk membuktikan diri dalam penguasa ilmu tanpa batasan usia dan tempat.
“Kita membayangkan adanya sistem kompetensi nasional (SKN) di level lulus kuliah atau bekerja. Sehingga kita berharap adanya pemisahan antara proses belajar dengan proses ujian. Negara menyelenggarakan ujian untuk mata kuliah terstandardisasi.” urainya.
“Jadi siapa pun bisa mengambil standar kompetensi. Belajar di level kuliah atau vokasi bisa dimanapun. Kampus tradisional, kampus online, hybrid, kamus industri, dan lainnya bisa ikut ujian. Yang penting kita menjamin evaluasi penilaiannya, yakni menguji hal yang tepat dengan cara yang tepat.”pungkas Budiman Sudjatmiko.
ADVERTISEMENT
(AI)