Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Keberadaan Ketua Dewan Pengarah BRIN yang merupakan ex officio Ketua Dewan Pengarah BPIP menuai sorotan. Saat ini, Ketua Dewan Pengarah BPIP dijabat Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendukung keputusan Presiden Jokowi membentuk BRIN untuk membangun Indonesia menjadi negara berbasis ilmu pengetahuan.
"Saya Budiman Sudjatmiko sangat mendukung keputusan Presiden Jokowi dalam pembentukan BRIN dan pemilihan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN,” kata Budiman," Selasa (4/5).
Dia juga berpandangan, posisi Ketua Dewan Pengarah BRIN yang ditempati Megawati sudah tepat. Sebab, nenurutnya, Ketum PDIP itu dapat membawa Indonesia berkompetisi di dunia, khususnya dalam pengembangan riset dan inovasi.
"Pemilihan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN adalah keputusan yang tepat dan cerdas, karena semakin memperkuat pondasi sosial politik sebagai salah satu faktor pendukung pengembangan riset dan ekosistem inovasi yang unggul," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, ia menambahkan, Presiden ke-5 RI itu selama ini sangat mendorong alokasi dana riset hingga 5 persen dari APBN. Baginya, kepedulian Megawati itu merupakan bentuk dukungan yang konkret pengembangan riset dan inovasi nasional yang memang memerlukan sumber daya finansial yang besar.
Lebih lanjut, eks anggota DPR yang kini menjadi Ketua Umum Inovator 4.0 itu menyebut, BRIN merupakan strategi geopolitik serta ketahanan nasional. Menurutnya, selama ini Indonesia hanya dilihat sebagai negara dengan potensi SDA yang berlimpah.
“Indonesia sebagai negara besar secara geografis dan demografis, jelas harus mampu segera membangun keunggulan teknologi dan inovasi sebagai bagian dari strategi ketahanan nasional dan geopolitik agar semakin diperhitungkan oleh dunia,” ujarnya.
"Saatnya keanekaragaman hayati dan sosial budaya nusantara yang luar biasa, menjadi pondasi kekuatan ilmu pengetahuan untuk membangun kemajuan bangsa," jelas penggagas program pengembangan Bukit Algoritma itu.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia menepis rasa pesimisme terhadap keberadaan BRIN. Sebab, kata dia, sejarah Nusantara kaya dengan teknologi dan inovasi yang dikagumi dunia, seperti Candi Borobudur, yang dianggap sebagai mahakarya arsitektural yang bersifat holistik atau keris yang adalah bentuk teknologi metalurgi fisik yang adiluhung.
"Sumber daya manusia Indonesia sesungguhnya pula memiliki kualitas yang tidak kalah dari negara lain. Banyak anak bangsa yang berkiprah di bidang riset dan pengembangan teknologi yang dijadikan andalan oleh berbagai lembaga riset tingkat dunia,” tandas dia.