Budiman Sedih Jika Dipecat PDIP karena Dukung Prabowo: Saya Bisa Berkaca-kaca

20 Agustus 2023 0:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kanan) berpose sambil mengepalkan tangan usai menghadiri deklrasi Gerakan PraBu di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kanan) berpose sambil mengepalkan tangan usai menghadiri deklrasi Gerakan PraBu di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budiman Sudjatmiko mengaku sedih jika dukungannya terhadap Prabowo Subianto sebagai capres 2024 berujung pada pemecatannya dari kader PDIP. Dia mengungkapkan tak bisa membayangkan hal tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu bahwa itu sangat menyedihkan untuk saya. Saya bayangkan saja, saya bisa berkaca-kaca," kata Budiman kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (19/8) malam.
Budiman menyebut dukungannya terhadap PDIP sudah sangat lama. Bahkan sejak pertama kali PDIP melakukan kampanye, tepatnya sejak kelas 6 SD.
"Bagi saya PDIP bahkan sejak nama PDI itu parpol, (saya) suka. Saya dukung sejak kampanyenya, sejak kelas 6 SD. Dan jika ada sanksi buat saya itu secara personal itu emosional itu menganggu saya," ujarnya.
Meski begitu, Politikus PDIP menyerahkan sepenuhnya keputusan pada petinggi partainya. Dia menegaskan akan tetap selalu memegang teguh jiwa Nasionalis Soekarno.
Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih. Tapi yakinlah yang tercabut dari saya hanya status administratif saya sebagai seorang kader. Nasionalis Soekarno, tapi saya sendiri tentu tetap ada," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Budiman berharap dukungannya terhadap Prabowo dapat menjadi pertimbangan partai. Dia juga menilai perlu adanya diskusi terhadap sikapnya.
"Jika memang ada sanksi untuk saya, saya berharap apa yang saya lakukan bisa menjadi bahan diskusi, apakah argumen-argumentasi saya benar," ucap Budiman.
Terakhir, Budiman berharap PDIP dan Gerindra mau berkoalisi. Menurutnya, hal itu akan sangat strategis untuk Pilpres 2024.
"Jika kemudian membuat partai bisa memutuskan bahwa kita harus katakanlah beraliansi secara strategis dengan Gerindra misalnya gitu ya," pungkasnya.