Budiman Sudjatmiko Harap Prabowo Bisa Minta Maaf ke Korban Tragedi 98 Lain

20 Agustus 2023 3:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan politisi Budiman Sudjatmiko usai berkunjung ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjabat tangan dengan politisi Budiman Sudjatmiko usai berkunjung ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko berharap capres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto untuk meminta maaf kepada korban Tragedi 98 lainnya.
ADVERTISEMENT
Budiman mengatakan, permintaan maaf Prabowo padanya dan aktivis 98 patut diapresiasi. Menurutnya, hal itu pun bisa dilakukan terhadap korban tragedi 98.
"Jadi menurut saya, kalau pak Prabowo berani meminta maaf di depan publik kepada saya, kenapa tidak? Pasti mudah untuk beliau sekadar ngomong minta maaf atau apa pada mereka tanpa di depan publik," kata Budiman di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (19/8) malam.
Budiman menyebut, rekan sesama korban 98 lainnya terbuka untuk menerima maaf dari Prabowo. Ia mengungkapkan ada banyak cara untuk Prabowo dalam menyampaikan permohonan maafnya.
"Silakan bisa bertemu dengan (korban 98) yang lain, bisa keluarganya, entah bisa di ekspose atau diam-diam terserah, ya itu keputusan beliau," tutur Budiman.
ADVERTISEMENT
"Tapi menurut saya ada baiknya terus terang, saya mendapatkan usulan dari teman-teman bahwa mereka ingin pak Prabowo ketemu," sambungnya.
Permintaan maaf Prabowo kepada Budiman itu sebelumnya diutarakan dalam acara relawan Prabowo-Budiman Sudjatmiko di Maria Convention Center, Semarang, Jumat (18/8).
Pada acara itu, awalnya, Prabowo bercerita soal peristiwa yang terjadi di tahun 1998. Saat itu Budiman dan aktivis '98 lainnya harus 'berhadapan'.
Saat itu Prabowo menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Ia baru dilantik Soeharto pada Maret 1998.
Isu pun menguat. Prabowo disebut-sebut sebagai salah satu tokoh penting di balik peristiwa kerusuhan tahun 1998. Sementara Budiman adalah anak muda yang menentang segala bentuk otoritarianisme Orde Baru saat itu.
"Dulu saya diperintah untuk ngejar-ngejar saudara Budiman. Tapi sejak dulu dalam hati saya, saya sudah merasakan bahwa anak muda ini, karena 30 tahun yang lalu dia masih muda. Saya dulu agak muda, sekarang jiwanya yang masih muda," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Saya terharu karena seorang Budiman mau bergabung dengan saya berjuang bersama. Dari dulu Budiman ini adalah orang memang saya harus katakan tidak hanya cemerlang pemikirannya tapi juga bersih hatinya dan berani orangnya," ungkap Prabowo.
Prabowo pun tak segan meminta maaf ke Budiman atas peristiwa tahun 1998. Sekali lagi ia menegaskan itu bukan atas keinginan pribadinya.
"Saya ingin minta maaf ke saudara, tapi dulu bukan kehendak saya. Sekarang dengan anda bergabung, saya merasa sangat diperkuat," jelas dia.
"6 bulan yang lalu saya merasa adegan ini impossible sekali," tutup Prabowo.