Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Budiman Sudjatmiko Kenang Masa-masa di PDIP dan Disebut Megawati Mahaguru
26 Agustus 2023 17:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dalam talkshow kumparan, Info A1, politikus Budiman Sudjatmiko mengenang masa-masanya saat masih bergabung dengan PDIP. Budiman pertama kali masuk PDIP pada Desember 2004, sebelum akhirnya dipecat pada Jumat (25/8) setelah mendeklarasikan dukungan ke capres KKIR, Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Hampir 20 tahun [bergabung dengan PDIP]. Waktu itu saya baru pulang kuliah dari Inggris, PDIP baru saja kalah pemilu dan pilpres. Saya bersama teman-teman aktivis, kita kumpulin, 'Ayo sama-sama kita bantu PDI Perjuangan yang baru saja kalah pemilu dan menyatakan diri akan ada di luar pemerintahan Pak SBY," kata Budiman membuka ceritanya.
Pilihannya masuk PDIP itu tak lepas dari peran suami Megawati Soekarnoputri, almarhum Taufiq Kiemas. Sebelum memutuskan berpartai, Budiman dan beberapa aktivis lain sudah sering bertemu dengan Taufiq dan ikut membantu kampanye pasangan Megawati-Almarhum Hasyim Muzadi.
"Waktu itu kan belum memutuskan masuk partai tuh, tapi saya sudah membantu ikut kampanye Bu Mega-Pak Hasyim Muzadi. Kemudian baru bulan Desember kita memutuskan untuk masuk ke partainya, mengajak teman-teman yang lain," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, secara personal, Budiman mengaku ia lebih dekat dengan Taufiq ketimbang Megawati. Namun jika bicara soal value, ide-ide, ideologi, ia lebih cocok dan dekat dengan putri proklamator Bung Karno itu.
"Pak Taufik mengatakan, 'Kamu harus belajar dari yang menang, kemudian Indonesia enggak bisa diurus sendirian, kaum nasional dan kaum religius harus bersatu dalam sebuah kerja sama yang besar'," ungkap Budiman menirukan ucapan Taufiq saat itu.
Sedangkan saat bersama Megawati, Budiman paling ingat ia diajak berkeliling mengunjungi akar rumput. Oleh Megawati, Budiman diminta mengajarkan soal kerja sama pada masyarakat desa.
"[Oleh Megawati] diminta saya untuk, 'Suatu saat kamu harus jadi "Maha Guru" di partai ini. Bukan cuma guru kader. Kembalikan PDIP ke rakyat, bicara tentang ajaran Bung Karno' karena Bu Mega tahu latar belakang saya suka belajar ajaran-ajaran Bung Karno," tutupnya.
ADVERTISEMENT