Budiman Sudjatmiko Respons Sindiran PDIP soal Jadi Cawapres Prabowo di 2024

Budiman Sudjatmiko (berbatik merah) dan Prabowo Subianto hadir dalam deklarasi PraBu. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko merespons sindiran Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat yang mendoakannya menjadi cawapres Prabowo Subianto. Djarot menyampaikan hal itu usai Budiman mendeklarasikan dukungan relawan ke Prabowo.

Budiman mengaku tak paham pernyataan Djarot. Dia mengatakan, Djarot sempat meminta semua pihak memahami tujuannya saat bertemu Prabowo di Kartanegara pada Juli lalu sebelum deklarasi relawan.

"Saya enggak ada tanggapan apa-apa khusus, karena waktu beliau nanggapin saya waktu kunjungan ke Kertanegara bulan Juli, Djarot bilang 'Kita harus positif thinking pada Pak Budiman'. Saya ingat beliau mengatakan itu," kata Budiman di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (19/8).

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto (kanan) dan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat (kiri) memberi sambutan saat kegiatan Pendidikan Kaderisasi Perempuan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto

"Saya belum komunikasi malah, saya belum tahu maksudnya apa," sambung aktivis 98 itu.

Budiman mengaku hingga saat ini belum terpikir berpolitik di luar PDIP. Ini merupakan sebagai respons soal potensi dirinya dipecat PDIP usai mendukung Prabowo.

"Saya belum bisa membayangkan berpolitik di luar PDIP," tutup dia.

Sebelumnya, Djarot mendoakan agar Budiman menjadi cawapres Prabowo di 2024 usai adanya relawan yang diberi nama Prabu.

"Ya biar saja. Berarti selamat pada Pak Budiman, karena sebagai calon wakil presiden dari Pak Prabowo. Kita dorong supaya Pak Budiman jadi wakilnya Pak Prabowo," kata Djarot di Gedung DPR, Senayan, Jumat (18/8).

Namun, Djarot mengatakan hingga saat ini Budiman masih berstatus sebagai kader PDIP.

"Dia masih kader. Ya, masih kader. Dan kemarin juga ditanya, masih tetap merah. Kan gitu," ucap dia.