Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Buka Bersama JK dan Ketua Kadin: Bahas Investment Grade Sampai Zakat
7 Juni 2017 18:58 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia, diperlukan sinergitas yang baik antara pelaku ekonomi mulai dari para pengusaha dan pemerintah untuk mengakselerasi roda perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani dalam acara buka bersama yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Investment grade, S&P itu memang membuat cost of fund kita turun, ini membuat daya saing kita jadi lebih baik," ujar Rosan dalam sambutannya di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).
Menurutnya, dengan peringkat investasi tersebut, diharapkan dapat mempermudah perusahaan di Indonesia untuk melakukan ekspansinya baik di dalam terlebih di luar negeri, atau pun semakin tertariknya para investor untuk mengembangkan usahanya di Indonesia.
"Diharapkan akan meningkatkan ekspansi dan penyerapan tenaga kerja jangka panjang bisa lebih meningkat, kita imbau lebih berekspansi dan terus menyerap tenaga kerja di Indonesia," ucap Rosan.
ADVERTISEMENT
Dalam buka acara bersama Kadin ini dihadiri juga oleh Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Jusuf Kalla mengingatkan agar para pengusaha untuk tidak melupakan salah satu ibadah yang juga bisa memajukan perekonomian bangsa yaitu zakat.
"Ini bukan hanya mengeluarkan, tapi pengusaha dingatkan bagaian untuk berzakat karena amalnya belipat ganda. Semua itu memberikan harapan, jadi kalau diajak turut serta itu kewajiban memberikan harapan besar pada masa depan," jelas JK.
Dirinya juga merespons bagaimana pemerintah dan para pelaku dunia usaha untuk saling mendukung satu sama lain. "Apalagi saya kira tidak ada pemerintah begini yang pada dasarnya paling banyak pengusahannya. Presiden pengusaha, wakilnya pengusahanya, menterinya juga pengusaha," jelasnya.
ADVERTISEMENT
JK menambahkan, apabila pemerintah saat ini mengeluarkan kebijakan yang pro pengusaha, hal itu disebabkan karena betapa pentingnya pengusaha sehingga diperlukan suatu kebijakan yang mendukung.
"Sehingga pengusaha punya semangat, oleh karena itu adalah pengusaha yang dapat membantu mengerjakan peluang kerja banyak," tambahnya.