Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Buka Indo Defence 2018, JK Ingatkan Bahaya Terorisme
7 November 2018 12:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara Indo Defence 2018 Expo and Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Acara Indo Defence 2018 Expo and Forum diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan dari 7-10 November 2018.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam kesempatan itu wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, hingga sejumlah menteri pertahanan negara-negara sahabat. Di hadapan para peserta, JK mengingatkan bahaya terorisme yang kemungkinan terjadi. Untuk itu JK mengatakan suatu negara termasuk Indonesia harus siap mengantisipasi hal tersebut.
"Sekarang ini teroris tentu menjadi suatu kekhawatiran dan bahaya dari banyak negara. Karena itulah maka suatu negara harus selalu siap dan tentu berbeda untuk perang, tapi harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjelek," kata JK di lokasi, Rabu (7/11).
Selain terorisme, JK mengatakan negara mana pun, harus memiliki peralatan hingga teknologi untuk pertahanan negara. Ia menyebut, negara harus siap mempertahankan dirinya baik dalam keadaan perang maupun saat keadaan damai.
ADVERTISEMENT
"Suatu negara dapat memanfaatkan teknologi untuk keamanan dan pertahanan negerinya. Adagium yang selalu kita ingat, bahwa dalam keadaan perang harus siap untuk berperang, dalam keadaan damai harus siap untuk berperang, dalam keadaan berperang harus siap untuk berdamai," jelas JK.
JK berharap pameran yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan ini dapat meningkatkan industri pertahanan suatu negara termasuk Indonesia. Industri pertahanan diperlukan agar negara mandiri dalam memproduksi alat-alat pertahanan negara.
"Industri pertahanan adalah dibutuhkan untuk kemandirian. Kita mempunyai pengalaman diembargo waktu tahun 1990an karena masalah Timor Timur, bagaimana sulitnya kita memperoleh alat alutsista karena adanya embargo itu. Karena itulah maka suatu negara harus selalu siap mandiri atas kemampuannya sendiri," jelas JK.
Usai memberi sambutan, JK langsung membuka pameran. Selama di JIExpo, JK mengunjungi sejumlah booth pameran antara lain booth Polri, hingga booth Kementerian BUMN. JK meninjau dan melihat beberapa pameran senjata, roket, pesawat nirawak pembawa misil hingga tank Harimau buatan Pindad.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, Indo Defence di tahun 2016 diikuti 761 peserta dari 45 negara. Sementara di tahun ini, jumlah peserta Indo Defence meningkat berjumlah 867 peserta dari 60 negara.