Buka Rakernas PETKI, Ganjar Soroti Pentingnya Pelatihan untuk Disabilitas

14 Januari 2023 20:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo di acara PETKI Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo di acara PETKI Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, membuka rapat kerja nasional Perkumpulan Tunanetra Kristian Indonesia (PETKI) di Gedung Dikjur, Kota Semarang, Sabtu (14/1). Dalam kesempatan itu, Ganjar menyoroti pentingnya pendampingan dan pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas untuk bisa membantu mereka meraih cita-cita.
ADVERTISEMENT
"Banyak aktivitas yang membuat mereka bisa lebih mandiri, dan tadi kegiatannya tidak hanya keagamaan dari tunanetra Nasrani, tapi juga kegiatan yang sifatnya keterampilan life skill, sehingga kemandirian ini bisa didorong," kata Ganjar usai membuka rakernas PETKI, Sabtu (14/1).
Ganjar Pranowo di acara PETKI Foto: Dok. Istimewa
Untuk mendorong hal itu, Ganjar menyebut, pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Tak hanya itu, ada pula Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pemenuhan Hak Disabilitas yang bisa dijadikan dasar pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan.
"Tentu kita sudah punya Perda, punya Pergub, untuk penyandang disabilitas. Maka kawan-kawan PETKI di Jawa Tengah ini bisa mengandalkan itu. Tadi saya tawarkan, apa sih yang menjadi problem mereka dan kemudian bagaimana mereka bisa kita latih diberikan akses yang banyak, sehingga bisa mandiri," jelas Ganjar.
ADVERTISEMENT
Agar kebutuhan para penyandang disabilitas bisa diakses dengan mudah, Ganjar pun telah meminta jajarannya di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten untuk mendata jumlah penyandang disabilitas di wilayah masing-masing. Sehingga penyediaan fasilitas dan pemenuhan hak penyandang disabilitas bisa lebih optimal.
"Kita sudah sampaikan ke kawan kades, ada berapa penyandang disabilitas di desa kalian. Mana yang tunanetra, mana yang tuli. Mereka butuh pelatihan apa agar bisa kita bantu. Kalau itu bisa dipercepat, maka akan membantu kita memberikan pelatihan, kemandirian, dukungan kepada mereka," pungkasnya.