Bukan 5, tapi Ada 6 WNI yang Berada di Tonga saat Erupsi dan Tsunami Menghantam

20 Januari 2022 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membersihkan puing-puing pasca letusan gunung berapi dan tsunami, di Nuku'alofa, Tonga, Selasa (18/1/2022).  Foto: Marian Kupu/Broadcom Broadcasting FM87.5/ via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga membersihkan puing-puing pasca letusan gunung berapi dan tsunami, di Nuku'alofa, Tonga, Selasa (18/1/2022). Foto: Marian Kupu/Broadcom Broadcasting FM87.5/ via REUTERS
ADVERTISEMENT
Jumlah total warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Tonga saat erupsi dan tsunami adalah enam orang. Sebelumnya dikabarkan ada lima WNI yang hilang usai bencana di sana.
ADVERTISEMENT
Kabar ini dikonfirmasi oleh Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (20/1)
“Terdapat tambahan satu WNI, jadi total ada enam WNI di Tonga. Di mana tiga berprofesi sebagai ABK, satu menetap di sana dan jadi penghubung KBRI—Pak Thomas Egbert, kemudian dua lain masih didalami profesinya,” ungkap Judha.
Judha mengatakan, satu WNI tambahan yang baru terkonfirmasi ini tidak tercatat dalam data KBRI Wellington. Yang tercatat di Perwakilan RI hanya sebanyak lima orang.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha. Foto: Dok. Kemlu
“Tambahan satu WNI ini sebetulnya jadi wake up call pentingnya lapor diri. Pada saat awal, di data yang tercatat di KBRI Wellington, hanya 5 [WNI],” jelas Judha.
“Dalam kesempatan ini, kami imbau bagi keluarga di Indonesia yang tahu ada keluarganya yang tinggal di Tonga, untuk dapat segera menghubungi KBRI Wellington,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kabar ini disampaikan setelah KBRI Wellington berhasil menghubungi para WNI di Tonga. Komunikasi itu dilakukan berkat kerja sama dengan High Commission (Kedutaan Besar) di Selandia Baru dan Tonga.
Para WNI kini dalam keadaan selamat. Judha mengungkapkan, KBRI Wellington akan selalu memantau kondisi mereka dan menyiapkan bantuan untuk para WNI.
Pesawat Hercules C-130 Angkatan Udara Kerajaan Selandia Baru membawa bantuan logistik untuk Tonga di Auckland, Selandia Baru, Kamis (20/1/2022). Foto: CPL Dillon Anderson/via REUTERS
Situasi di Tonga kacau balau setelah dihantam erupsi Gunung Berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada Sabtu (15/1) sore lalu. Letusan ini menyebabkan tsunami setinggi 15 meter.
Rumah dan bangunan di berbagai pulau negara Pasifik Selatan itu rusak. Kabel komunikasi bawah laut pun terputus. Sumber air bersih juga terkontaminasi abu vulkanik.
Beruntung, sambungan telepon sudah berhasil dipulihkan sebagian. Saat ini, bantuan kemanusiaan dari Australia bertolak menuju Tonga.
ADVERTISEMENT