Bukan Cuma di RI, Jalur Zig-zag saat Ujian SIM Juga Ada di Thailand hingga China

23 Juni 2023 9:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel kepolisian mengarahkan pemohon pembuat surat ijin mengemudi (SIM) saat melakukan tes berkendara di Satlantas Polres Tegal, Jawa Tengah, Selasa (6/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Personel kepolisian mengarahkan pemohon pembuat surat ijin mengemudi (SIM) saat melakukan tes berkendara di Satlantas Polres Tegal, Jawa Tengah, Selasa (6/6/2023). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta ujian SIM dikaji lantaran banyak warga yang mengeluh kesulitan. Sebagai tindak lanjut, Korlantas Polri bakal melakukan studi banding terkait layanan Surat Izin Mengemudi (SIM) ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Studi banding tersebut akan melihat apakah tes praktik zig-zag maupun angka 8 yang ditujukan untuk pemohon SIM motor masih relevan atau tidak.
"Ataukah memang masih (diadakan) tetapi dianggap masyarakat ini sulit karena terlalu sempit, jaraknya mungkin terlalu dekat, nanti akan kita kaji semuanya ini," kata Direktur Regident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus di Mabes Polri, Kamis (22/6).

RI Masuk Daftar Negara dengan Motor Terbanyak

Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan rasio kepemilikan jumlah sepeda motor terbanyak di dunia.
Menurut riset lembaga Pew Research Center, 85 persen rumah tangga di Indonesia memiliki setidaknya satu sepeda motor. Namun, angka ini masih kalah dibandingkan Thailand dan Vietnam.
Lalu, bagaimana ujian SIM motor di negara lain?
ADVERTISEMENT

Thailand

Menurut situs pemerintahan Thailand, portal.info.go.th, pemohon SIM di Thailand harus melewati pelatihan mengemudi selama 5 jam. Mereka juga harus lolos tes kesehatan, yakni tidak buta warna, pandangan bagus, dan reflek kaki yang baik.
Serupa dengan Indonesia, Thailand juga menerapkan tes teori sebanyak 50 pertanyaan soal lalu lintas. Pemohon SIM dianggap lolos jika berhasil menjawab setidaknya 90 persen dari pertanyaan.
Selanjutnya, pemohon ikut tes praktik. Ini meliputi pemahaman terkait rambu lalu lintas, keseimbangan berkendara di jalan yang sempit, melewati jalur zig-zag dan berkelok (bentuk S), dan menghindari tantangan di tengah jalan.
Ilustrasi Praktik Test SIM C. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Vietnam

Di Vietnam, dikutip dari urbansesame.com, SIM motor dibedakan jadi dua jenis: A1 untuk motor bermesin 50-175 cc dan A2 untuk motor bermesin di atas 175 cc. Pemohon wajib ikut pelatihan selama 12 jam untuk SIM A1 dan pelatihan 32 jam untuk SIM A2. Pelatihan ini mencakup teori dan praktik.
ADVERTISEMENT
Pemohon lalu bisa melakukan tes praktik yang meliputi jakur angka 8, jalur zigzag, hingga menghindari rintangan. Namun, tes di sana tak pakai patok atau cone seperti di Indonesia.
Tes SIM motor di Malaysia. Foto: Shutterstock

Malaysia

Negeri Jiran mempunyai batasan usia minimum berbeda untuk syarat mengajukan SIM. Menurut informasi dari situs JPJ Malaysia, SIM motor yang berkode kelas B, B1, B2, atau C, bisa didapat oleh pemohon yang sudah berusia 16 tahun ke atas.
Selain wajib sehat jasmani (tak buta warna dan punya pandangan jernih setidaknya 23 meter), pemohon SIM motor di sana juga harus mengikuti kelas mengemudi atau KPP01.
Mereka pun wajib ikut pelatihan praktik di sirkuit bersama instruktur berpengalaman atau KPP02. Selanjutnya, pemohon ikut pelatihan praktik mengemudi bersama instruktur di jalan raya (KPP03) selama total 10 jam.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau sudah lolos tes internal, maka pemohon SIM bisa ikut ujian JPJ (Jabatan Pengangkutan Jalan) untuk bisa mengantongi SIM motor. Salah satu tesnya pun mirip Indonesia, yakni pemohon SIM harus melewati rintangan zigzag, seperti pada gambar di atas.
Ilustrasi tes SIM motor di Vietnam. Foto: Shutterstock

China

Dikutip dari situs Beijing Expat Service Center, syarat untuk ikut ujian SIM di China adalah badan harus sehat jasmani. Setelah registrasi, peserta ujian bisa ikut tes tulis yang tersedia dalam bahasa Inggris maupun Mandarin. Peserta bisa dikatakan lulus tes jika berhasil menjawab 90 persen dari total 100 pertanyaan yang tesedia.
Lalu, pemohon SIM akan diarahkan untuk tes praktik. Pemohon SIM motor dianggap lulus jika skornya 80 atau lebih. Namun, jika gagal, maka tes bisa diulang. Dalam tes praktik ini, mereka akan melewati jalur aspal yang tersedia. Jalur tersebut berkelok dan zig-zag. Di sisi sampingnya terdapat patok-patok yang mirip dengan jalur tes di Indonesia.
ADVERTISEMENT