Bukan Hanya Soal Go-Pay, Bakmi 8 Kursin Denda Karyawan yang Tak Salat

31 Juli 2017 9:02 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakmi 8 Kursin (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bakmi 8 Kursin (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bakmi Kursin di Jatiwaringin, Bekasi ini tengah ramai diperbincangkan karena meninggalkan layanan antar makanan Go-Food. Sistem pembayaran riba menjadi alasan.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya, bukan hanya soal Go-Pay saja yang menjadi perbincangan. Ada soal lain yakni menegakkan syariat Islam jadi dasar Kursin Rasiwan, pemilik warung bakmi itu dalam mengembangkan bisnisnya. Tempat makan yang ia buka di daerah Jatiwaringin, Podok Gede, Bekasi itu kini sudah memiliki tiga cabang dan menafkahi puluhan pegawai.
Mengubah cara berdagang berdasarkan ajaran Islam memang bukan pekerjaan semalam.
“Saya sadar, saya pengetahuan agamanya masih sedikit, tapi pelan-pelan saya terapkan dalam bisnis,” kata Kursin membuka pembicaraan saat ditemui kumparan (kumparan.com) di salah satu gerai Bakmi 8 Kursin, Minggu (30/7).
Bakmi 8 Kursin yang kini punya pelanggan setia dan memiliki tiga cabang juga diawali dengan berbagai cerita pahit. “Saya dulu bukan jualan di sini, tapi masih pakai gerobak di Cakung, pidah ke sini jualan di kompleks dan sempat bangkrut. Tapi sekarang alhamdulillah,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Seiring majunya usaha, Kursin pun mulai mendalami pengetahuan agama. Dia pun rajin mengikuti pengajian dan mendapat petuah soal berbisnis yang benar di dalam islam.
Kursin Rasiwan pemilik Bakmi 8 Kursin (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kursin Rasiwan pemilik Bakmi 8 Kursin (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
“Awalnya, saya salat masih pakai waktu saya (belum tepat waktu) dan berpikir untuk memperbaiki. Pun dengan memilih waktu libur dan tutup yang sedianya di hari Minggu menjadi di hari Jumat. Alhamdulillah dulu yang ramai di hari Jumat sekarang jadi dipindah ke Minggu,” ucapnya syukur.
Mengutamakan salat jadi hal dasar dalam ia berbisnis. Dia tak hanya menerapkan pada diri sendiri, tapi juga pada seluruh karyawan. “Semua wajib salat lima waktu tak boleh bolong. Kalau bolong didenda dan harus membayar sedekah,” imbuhnya.
Antar karyawan pun saling mengingatkan dan mengawasi untuk urusan salat. “Ada dari karyawan yang memang mengawasi dan sering berbagi ilmu soal agama,” kata Kursin.
ADVERTISEMENT
Selain menunaikan ibadah yang wajib, karyawannya juga disarankan untuk menjalani salat sunah. "Mereka juga menggunakan celana di atas mata kaki untuk mengikut sunnah," tuntas dia.
Para pembeli Bakmi 8 Kursin (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Para pembeli Bakmi 8 Kursin (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)