Bukan Menakuti, Jatim Sudah 6 Kali Diterjang Tsunami

2 Juni 2021 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tsunami. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tsunami. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Potensi tsunami 29 meter di Jawa Timur tak bisa dianggap sebelah mata. Warga hingga pemerintah harus bersiap dan menghadirkan segala mitigasi yang dibutuhkan untuk bersikap cepat bila bencana datang.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, Jawa Timur memang punya sejarah panjang soal tsunami. Catatan BMKG, ada 6 kali tsunami yang terjadi di provinsi paling timur Jawa itu.
"Sejarah tsunami 6 kali. Tanda bintang itu pusat-pusat gempa yang memicu tsunami," kata Dwikorita dikutip dari youtube InfoBMKG, Rabu (2/6).
"Antara lain ini tahun 1994, 2 Juni ini mengakibatkan tsunami sampai ke Banyuwangi dan pesisir selatan Jawa Timur," tambah dia.
Sejarah tsunami di Jawa Timur. Foto: BMKG
Berikut adalah detail sejarah tsunami yang terjadi di Jawa Timur (1930-1994):
1. 4 Januari 1840, gempabumi kuat di rasakan sampai Semarang. Gempa kuat di ikuti gelombang pasang di Pacitan.
2. 7 Februari 1843, Gempabumi terletak di selatan Pulau Madura, Pulau genteng mengalami guncangan yang kuat yang tidak biasa di pantai Selatan.
ADVERTISEMENT
3. 20 Oktober 1859, Terjadi gempa kuat disertai tsunami, gelombang tiba saat kapal Ottolina bersiap untuk melepas jangkar. 11 dari 13 awak kapal selamat.
4. 11 September 1921, Parangtritis berada di wilayah pantai selatan Yogyakarta mengalami tsunami kecil.
5. 19 Juli 1930, Besuki: Sekitar pukul 02:00, Menara mercusuar di Bansiring (Kecamatan Besuki)
6. 2 Juni 1994, Pancer adalah desa yang mengalami dampak terburuk akibat tsunami. Dari 3.081 jumlah penduduk, 121 orang tewas dan 27 orang luka-luka berat. Di antara 996 rumah yang ada, 704 yang runtuh akibat serangan tsunami.

Sejarah Gempa Merusak di Jatim

Potensi tsunami di Jawa Timur. Foto: BMKG
Tak hanya itu, Jawa Timur juga punya sejarah diguncang gempa merusak bahkan hingga 9 kali. Dwikorita mengatakan, potensi itu tetap ada karena Jawa Timur dikelilingi oleh sejumlah lempeng.
ADVERTISEMENT
"Ada data kejadian, ada 9 kejadian dalam sejarah gempa merusak sejak 1836 sampai 1972. Ini kekuatannya merusak mengakibatkan intensitas guncangan sampai VII, itu sangat kuat," jelas dia.
"Ini siap-siap karena di Jawa Timur itu ada zona-zona patahan aktif seperti yang ditulis di situ, patahan aktif Kendeng, Pasuruan. Zona-zona ini mohon pemerintah daerahnya mempersiapkan," ucap dia.
Dalam kesempatan ini, Dwikorita sempat menyampaikan analisis dari hasil penelitian soal potensi gempa dan tsunami di Jawa Timur. Hasilnya, Jawa Timur berpotensi diterjang tsunami setinggi 29 meter.
Hal ini bisa saja terjadi bila gempa besar terjadi di selatan Jawa Timur. Dari hasil penelitian dan pemodelan BMKG, ada potensi gempa di selatan Jawa Timur karena masih banyak titik yang belum menunjukkan aktivitas kegempaan. Bahkan, dari pusat kajian gempa nasional, potensi gempa tertinggi mencapai 8,7 magnitudo dan ini yang bisa membangkitkan tsunami besar.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: