Bukan Tim Transisi, Anies Akan Bentuk Tim Sinkronisasi

6 Mei 2017 13:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Anies sholat Jumat di Bukit Duri (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies sholat Jumat di Bukit Duri (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, berencana membentuk tim sinkronisasi sebelum dirinya dilantik pada bulan Oktober mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Anies Baswedan saat menemui warga di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (6/5).
ADVERTISEMENT
"Jadi teman-teman, saya tidak perlu buru buru, masih ada waktu. Ini pekerjaan sangat teknis. Tim sinkronisasi ini bukan seperti tim transisi. Karena dia hanya melakukan sinkronisasi di masa awal karena ada kesenjangan antara periode fiskal pemda dengan periode pemerintahan," ucap Anies Baswedan.
"Jadi kita memerlukan sinkronisasi program. Itu sebabnya ada tim sinkronisasi," lanjut Anies lagi.
Nantinya tim akan diisi oleh para pakar yang telah membantu Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memenangkan Pilgub DKI Jakarta. "Ini teman-teman yang sebelumnya sudah membantu. Jadi yang selama ini telah menjadi pakar kita, jadi narsum kita itulah yang nanti akan membantu tim ini," ujar Anies.
Anies di Duren Sawit. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Duren Sawit. (Foto: Akbar Ramadhan/kumparan)
Tim sinkronisasi akan bekerja pada minggu-minggu ini meski belum ada pengumuman siapa saja tokoh yang ada di dalam tim ini. "Minggu ini mereka akan mulai bekerja. Sebenarnya kalau bekerja, sejak dari kemarin-kemarin sudah bekerja. Tapi kita kan tidak mungkin mengumumkan," ujar Anies.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita atur waktu pertemuan dengan pak Gubernur kemudian juga dengan tim yang ada di bawah Pemda. Dan kita akan bicara baik-baik, menceritakan apa yang menjadi rencana kita. Mempelajari apa yang telah dilaksanakan oleh Pemda. Kemudian dicari sinkronisasinya bagaimana," sambungnya.
Seperti yang diketahui, kemarin Anies Baswedan ditetapkan menjadi Gubernur DKI Jakarta terpilih oleh KPU DKI Jakarta. Anies bersama Sandiaga Uno berhasil unggul atas petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.